The Satiris Goes to Omah Kecebong, Yogya

Rombongan keluarga besar Satiri
sebelum berangkat ke Yogya naik bus

Ada satu hal yang selalu aku syukuri setiap kali keluarga besar Satiri jalan bareng: kebersamaan yang hangat, rame, kadang riweuh, tapi justru itulah yang bikin berkesan. 

Tahun ini, kami sepakat untuk pergi liburan ke Yogyakarta.

     Bayangin aja, satu bus besar dengan isi sekitar 45 orang—udah kayak rombongan study tour sekolah, lengkap dengan tawa, nyanyian, sampai drama kecil di balik layar.

Drama Sebelum Berangkat, Sakit Demam tapi Tetap Semangat

Me & anak gadis

    Rencana keberangkatan sudah ditentukan: titik kumpul (tikum) di Slipi, berangkat jam 22.00 malam. Tapi mendadak aku dibuat galau karena mbak Ica anak gadisku, tiba-tiba demam. Rasanya hampir aja mau batalin perjalanan. 

Namanya juga emak emak, pasti kepikiran banget :(

“Gapapa Ma, aku tetep mau ikut. Kan pengen foto keluarga besar,” katanya dengan suara agak serak tapi matanya penuh semangat. Bismillaah, berbekal paracetamol, bantal selimut plus sepanjang perjalanan aku urut badannya pakai minyak kayu putih, akhirnya sampai di tempat Mbak Ica bisa tersenyum ceria kembali!

Dan ternyata keputusan itu nggak salah. Karena nanti di Omah Kecebong, momen foto keluarga besar bener-bener jadi highlight yang nggak tergantikan,  dan memorable.

Perjalanan Malam Menuju Yogya


Bus melaju menembus gelapnya malam. Ada yang langsung tidur, ada yang sibuk ngobrol, bahkan ada yang ngemil seakan besok nggak bakal sarapan. Aku sendiri lebih banyak nyender, sambil dengerin musik dari HP biar nggak bosan.

Sekitar jam 10 pagi, akhirnya kami tiba di Yogya. Capek memang, tapi begitu kaki menginjak tanah Yogya, rasanya langsung segar. Ada hawa hangat sekaligus teduh yang selalu khas dari kota ini.

Sarapan Pertama: Soto Kadipiro



    Belum sempat
check-in atau mandi, kami langsung meluncur ke Soto Kadipiro. Katanya kalau belum makan di sini, perjalanan ke Yogya nggak lengkap. Dan benar aja, kuahnya bening gurih, potongan ayamnya pas, sambelnya nendang. Anak-anak juga lahap banget.

    Di sana kami disambut oleh anak-anaknya Taufiq: Tasa, Audrey, dan Alif. Mereka sudah tiba lebih dulu karena Audrey memang kuliah di UGM, Fakultas Kedokteran Hewan. Karena aku jarang bepergian, maklum keseharian ibu  modern di rumah tangga, jadi kalau jalan-jalan dan ketemu keluarga itu rasanya hangat banget. Apalagi ketemu keponakan di kota rantau, plus disambut dengan makanan enak!

Omah Kecebong: Tempat yang Bikin Betah


Perut kenyang, hati gembira, saatnya menuju Omah Kecebong

Dari Wates menuju Omah Kecebong memakan waktu sekitar 20 menit (kalo lancar yaaa). Kami disambut welcome drink segelas besar jamu di dalam mangkuk  buah nanas. Hmm... segaaar! 


Buat yang belum tahu, Omah Kecebong ini semacam resort bernuansa tradisional Jawa, tapi vibes-nya adem banget. Di sini tersedia:
  • Joglo-joglo besar untuk acara keluarga,

  • Kolam ikan yang bikin anak-anak betah,

  • Pemandangan sawah yang hijau menyejukkan mata,

  • Dan tentu saja, spot foto kece di mana-mana.

Sampai di sana, semua sibuk berganti pakaian. Ada yang touch-up make-up, ada yang sibuk pakai batik dibantu mbak yang bertugas.

Aku? Seperti biasa, aku dan Ica mandi dulu di kamar mandi yang tersedia lalu segera berganti pakaian. Alhamdulillaah, segar! Aku dan mbak Ica dapat sepasang kebaya yang cantik banget!

Rangkaian acara disusun dengan sangat rapi dan indah.

Salut banget dengan Hasan S Prayogo, sang pemilik Omah Kecebong yang mendirikan tempat wisata dengan luas nyaris 1 Ha ini. Ada banyak sekali kenangan indah yang bisa kita ukir bersama keluarga. 

Dengan basis budaya Jawa, kearifan lokal mulai dari rumah adat Jawa, pakaian Jawa, aktifitas main tempo dulu serta makanan yang khas Jawa Tengahan, ide market day bahkan disediakan andong untuk keliling kampung, membuat kedatangan kali ini sangat berkesan dan istimewa!


Lokasinya yang tak jauh dari Malioboro, yaitu sekitar 7 km ke arah utara Jogja dekat dengan terminal Jombor membuat Omah Kecebong mudah diakses.

Paket & Harga Masuk ke Omah Kecebong

Di Omah Kecebong ada banyak paket yang ditawarkan.

Ada namanya Paket Berbusana Jawa, dengan membayar Rp. 225 ribu/ orang, pengunjung dipinjamkan kebaya atau beskap komplit beserta caping atau topi tradisional. Mereka bebas berfoto dan mendapatkan fasilitas dokumentasi sekaligus. 

Fasilitas yang didapatkan :

• Welcome Drink
• BER Busana Jawa ( pinjam pakai )
• Snack Ndeso
• Photo Studio Personal
• Photo Studio Group
• 1 Flashdisk File Master
• Link Google Drive File Seleksi + Edit

Ada kemudian Paket Berkuliner Ndeso (Tradisional), yakni menikmati masakan khas menu tempo dulu khas Jawa. 

Makanan yang dihidangkan cukup berlimpah. Minuman seperti es lemon tea dan infused water disuguhkan free flow. Kami menikmati makan siang komplit yang disuguhkan dengan gaya tumpeng mini, dan selama pemotretan di siang hari yang panasnya kenthang-kenthang (menyengat boooo) kami bolak-balik ngambilin minuman dan cemilan.

Ada juga pilihan dahar kembul yakni makan bersama yang paling mengasikkan dan ditata di atas daun pisang berjejer. Tapi dirasa cukup dengan makan dan cemilan raksasa (pisang goreng hingga semua jajanan disajikan dalam porsi besar) plus boleh pesan lagi kopi atau teh atau jus, aneka wedhang dan aneka es campur, wuaaah... kuenyaaang!
Selain itu paket berikutnya yang ditawarkan adalah Paket Berkarya, dengan membayar Rp 225 ribu,  tamu bisa menciptakan produk kreatif berupa batik dan melukis caping. Wah, ini pastinya mengasikkan sekali untuk dicoba anak-anak hingga orang dewasa. 

Fasilitas :

• Welcome Drink
• Fasilitator & Bahan
• Pilihan Karya :
Lukis Caping / Lukis Topeng / Lukis Totebag / Lukis Kipas / Wayang Suket
• Dokumentasi Photo
• Link Google Drive File Seleksi + Edit

Bergerobak Sapi juga menjadi paket wisata Omah Kecebong populer yang ditawarkan kepada pengunjung. Dengan membayar Rp 200 ribu, gerobak tradisional yang ditarik oleh sapi ini menjadi kendaraan klasik yang akan mengantarkan kita berkeliling kampung.

Fasilitas :

• Welcome Drink
• BER Gerobag Sapi
( Per Gerobag isi maksimal 6 orang )
• Dokumentasi Photo


Konsep yang dikembangkan di Omah Kecebong ini memang adalah pemberdayaan masyarakat, melibatkan masyarakat untuk turut aktif menjadi penyokong dan pelaku wisata, sehingga potensi lokal dikembangkan untuk mensejahterakan rakyat. 

Untuk itu, Omah Kecebong juga menyediakan banyak sekali paket yang melibatkan petani, perupa gerabah, pembatik hingga para pelatih tari dan angklung. Omah Kecebong juga menyediakan fasilitas outbond dan bersafari menggunakan VW!

Untuk keluarga besar The Satiris, 
kami memilih paket 3 BER (Berbusana Jawa - Berkuliner Ndeso dan Bergerobak Sapi) dengan harga paket Rp 475 ribu per orang dengan durasi 4 jam. 



Lalu, tibalah momen yang ditunggu-tunggu: foto keluarga besar

Satu bus penuh, satu garis keturunan, tertawa bareng dalam bingkai kamera. 

Aku terharu banget, karena meski sempat hampir batal gara-gara Ica sakit, justru momen inilah yang paling berharga. Foto itu bukan sekadar gambar, tapi bukti cinta yang nyata.


Pulang dengan Hati Penuh Syukur

Esoknya kami ke Merapi, dan Kopi Rolas serta menginap di Hotel Khas TUGU Yogya. Keseruannya akan kutuliskan di cerita selanjutnya yaaa!

Yang jelas, liburan bareng keluarga besar itu bukan soal destinasi, tapi soal kebersamaan. Dan Yogya kali ini berhasil jadi saksi, bahwa keluarga besar Satiri tetap kompak, tetap hangat, tetap penuh cinta.

Komentar

  1. Mbak ini tuh seruuu banget!! Semoga banyak yang baca dan bisa jadi pilihan destinasi berlibur keluarga yang menyenangkan sekaligus memorable lengkap dengan foto berkualitas untuk dibingkai di rumah masing-masing.
    Apalagi harga paketannya, saya hitung kasar makin banyak yang diambil jadi makin hemat.

    BalasHapus
  2. Kalu saya bu, kalo sakitnya deman, flu atau pegel2 emang obatnya jalan2 haha
    Gausah deh nyampe lokasi, denger kata "jalan2 yuk" aja demamnya bisa turun wkwkw.
    BTW, wellcome drinknya unik banget tarok dalam nenas.
    Foto terakhir keluarga besar juga kereeen, Bu.
    Andai di Medan ada wisata mirip begini saya rekomendasiin juga untuk kumpul keluarga deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk sakit kelamaan di rumah nih *tepok jidat

      iya di Medan Adain dong Suci, kamu aja yang bikin pertamaxxx

      Hapus
  3. Seru banget, kayanya kalau next time liburan ke Yogya bisa nih ambil paketan di sini. Penasaran deh minimum rombongan berapa orang ya? Semoga kalau cuma sedikit orangnya masih bisa hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya seru loh beneran. Ada yang datang cuman ber 2 kok mbak

      Hapus
  4. Wish list aku banget ini Tan. Dah sekian abad pengen ke OMAH KECEBONG ini. Mau pergi ber-empat. Dengan suami dan anak-anak. Pengen bikin foto yang apik dengan lurik dan kain yang ndjawani meskipun yang berdarah Jawa sebagian cuma aku hahahaha. Tapi beneran memorable loh itu. Ah semoga bisa terwujud. Kudunya tak wujudkan waktu anak-anak masih sekolah SMP atau SMA ya. Kalau dah dewasa gini, sulit banget nyocokin waktunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus ke situ! Memorable deh ... cuti sehari aja PP hihihi (nyuruh)

      Hapus
  5. baru lihat keluarga lengkap Mbak Tanti, ternyata punya 2 jagoan dan 1 princess ya?
    Ngiri banget bisa jalan bareng keluarga besar seperti ini
    Karena keluarga saya rasanya semakin lama kayanya semakin "jauh"
    Bahkan Lebaran kemarin kita gak bisa ngumpul bareng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Ambu .. iya these are my Angels!

      Nah baru beberapa kali ini juga foto, dulu pake studio gitu ke rumah tapi malah puanaaassss banget secara di rumah kan yah, kipas angin dan AC sama sekali ngga "nendang"

      Hapus
  6. Mba Tanti seru banget ini...Masya Allah, keluarga besar guyub rukun begini...senangnya, sungguh sebuah rezeki. Jadi teringat keluarga besarku juga sama, kompaaak selalu...enggak kayak keluarga besar suamiku huhuhu (eh malah curhat)
    Btw, melihat harga paketnya ini terjangkau banget lho...beneran bisa jadi jujugan untuk acara rombongan keluarga, sekolah, kantor ya... Omah Kecebong dengan paket wisata yang bertujuan nguri-uri budaya sekalian pemberdayaan masyarakat setempat. Salut!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Be tu uulll mbak Dian, rejeki adalah punya keluarga yang rukun ya insya Allah

      Hapus
  7. Untungnya Mbak Ica masih semangat buat ikut liburan bareng keluarga besar ya. Nggak kebayang betapa sedihnya kalau sempat nggak ikut karena sakit. Keseruannya kan nggak bisa diulang lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak Yuni, detik detik terakhir dia memutuskan dan aku legaaaa bangettt

      Hapus
  8. Iya kenapa gitu ya mbak, klo mau pergi mesti ada aja kendalanya. Tetiba demam lah atau rajin keluar masuk toilet, seakan- akan ada apanya gitu dengan niat pergi hahaaa🤩

    BalasHapus
  9. Ya ampun kasian anak gadis hampir batal ikut ke Yogya, untungnya masih bisa ikutan ya mak.
    Asyik banget sih liburan keluarga besar gitu, kyknya keluargaku hampir gak pernah kecuali sekali aja, pas sepupuku nikah ma org Yogya dan kami semua diajakin ma budhe berombongan naik bus, trus jalan2 keliling Yogya. Tapi ya dah lama bangeeett.
    Baru denger nih aku tentang Omah Kecebong. Fasilitasnya lumayan banget memanjakan tamu2nya yaa.Mulai dari paket makanan, bisa pepotoan seru pakai baju adat, sampai jalan2 naik andong eh gerobak atau apa deh namanya haha seruuu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah dirimu sekeluarga boleh banget tuh arrange ke situ, anak anak pasti happy

      Hapus
  10. Seru banget, dari drama Ica yang sempet sakit sampe akhirnya tetep bisa senyum pas foto keluarga, ikut haru juga senang mbak. Omah Kecebong juga kayaknya asik banget ya, vibes Jawa-nya kerasa banget, apalagi ada paket berbusana Jawa sampe naik gerobak sapi, komplit. Buat aku, liburan kayak gini tuh ngingetin kalau yang paling mahal itu bukan destinasinya, tapi momen kebersamaannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak, "mahal" itu kadang aku memaknai dengan kata "bernilai" jadinya

      Hapus
  11. Iiih.. sukaa sekaliii sama cerita ka Tantiii kali inii..
    Aku juga bercita-cita mau foto keluarga pake kebaya kutubaruuu.. kayaak yang mashaAllaaa.. serasa Kartini masa kini, gituuu.. ((meski engga ada seujung kukunya samsek, huhuhu.. orang mageran bgini yaakkk...))

    Dan kompaaakk!
    Aku suka semua dokumentasinyaa.. Ditarik gerobak sapi, uuwwuu.. jalannya so slow, but.. this is life!
    Gak selalu harus cepet dan terburu-buruuu... Eiii~~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tiatiii keserempet eeeh keserimpet kalo buru buru ya Leeen

      Hapus
  12. Wow, berkali-kali ke Jogja, baru tahu ada Omah Kecebong. Cocok banget ya buat liburan keluarga karena kek lengkap banget gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas Adi ini worth to try eeeh worth to buy malah!

      Hapus
  13. Seru banget baca pengalaman ke Omah Kecebong! Dari ceritanya kebayang suasana tradisional Jawa yang hangat dan penuh cerita.

    BalasHapus
  14. Waaah seru banget ya teh, vibes-nya itu pas banget ya, Omah Kecebong selain desa juga vibes jadul, serasa pengen cepet slowliving di desa nih teh...., Kalo ke Jogja wajib diburu tuh Kecebong-nya Omah hehe

    BalasHapus
  15. Ya Allah seru banget ini. Kok bisa kompak banget keluarga besar dengan jalan-jalan full satu bus penuh. Salut banget dengan kesolidannya. So inspiring. Apalagi jalan-jalannya ke Yogyakarta, tambah klop aja.
    Mudah-mudahan bisa jadi banyak inspirasi keluarga Indonesia untuk menjaga kerukunan dan menjaga kebersamaan di keluarga besar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. maakaasiiih mr Regen. eh situ sodaranya Rigen bukan?

      Hapus
  16. Sungguh berasa banget keseruan dan kebersamaannya mba 😍🤩 walau ada drama-drama kecil di balik layar, Alhamdulillah semua berjalan lancar. Tetap bisa ikutan, berangkat malam se-bus ramean dan iya lagi kayak mau study tour pisan hehehhe.

    Pas sampe lokasi tujuan ternyata semenarik itu tempatnya. Banyak spot foto dan pake baju adat makin kece badai. Jalan-jalan yang akan terkenang manis dalam ingatan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget aku masih terkenang kenang sampe sekarang, anak anak juga

      Hapus
  17. Omah Kecebong di Yogya ini tempatnya asik banget, vibes desa Jawa kental, penuh aktivitas budaya! Dari naik gerobak sapi, belajar batik, sampe ngerasain kuliner ndeso yang bikin lidah joget. Pokoknya, kalo lo ke Jogja, wajib mampir sini, seru abis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak anak berkessaaaaannnn banget pas naik gerobaknya .. happy to the maxxx

      Hapus
    2. yaaa Mas Dede
      laaah anak anak masih membicarakan sampe sekarang loh!

      Hapus
  18. Serunya tamasya bersama keluarga besar. Makasih rekomendasi tempatnya buat kapan-kapan aku ke Jogja lagi. Udah lama gak ketemu Mak Tanti nih.

    BalasHapus
  19. Masya Allah mbaaa ini sie cantik banget..benar2 sebuah liburan yang tak akan terlupakan yaa..totalitas banget ini menurutku...
    Meskipun di awal sempata ada drama sakit tapi alhamdulillah nya sidah membaik sehingga bisa ikut serta merasakan liburan bersama keluarga besar..aku juga senang banget kalo bisa ikut serta dalam acara keluarga besar sept ini...
    Omah Kecebong nya bisa aku jadikan referensi liburan nantinya, paket2nya juga lengkap banget menurutku

    BalasHapus
  20. Seru banget kompak sekeluarga ya mba, jalan jalan ke Jogja....liburan ke Jogja itu emang gak akan pernah membosankan

    BalasHapus
  21. Ya ampun liat foto-foto liburannya jadi pengen deh liburan ke Jogja. Jogja tuh suasananya ngangenin sih. Restoran Omah Kecebong dengan rekomendasi makanan sotonya juga kelihatan menarik karena aku nggak terlalu suka gudeg. Yang foto-foto kebayanya, duhh pengen banget foto-foto kayak gituuu...

    BalasHapus
  22. Jadi kepingin ke sana juga 😍. Baju-baju tradisionalnya itu sudah disediakan ya berarti, ada yang jumbo nggak yaa huhu. Yang unik dan langsung menarik perhatian juga, gelas yang berbentuk buah nanas tuh.

    BalasHapus
  23. Seru banget, mbak. Keren banget nih bisa mengumpulkan semua anggota keluarga buat liburan ke Yogya. Jadi penasaran nih diriku sama omah kecebong kalau ke jogja lagi siapa tahu bisa ke sana

    BalasHapus
  24. Momen bersama keluarga besar memang tidak boleh dilewatkan sih. Keluarga besar bapak saya juga setahun sekali rutin kumpul-kumpul begini dan digilir setiap tahun di kota-kota domisili tiap anggota keluarga. Jadi makin akrab dan mengenal daerah masing-masing deh.

    BalasHapus

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)

Postingan Populer