Jurnal Kecilku: 5 Kalimat yang Membantuku Tenang Saat Panic Attack
Ada satu hal yang jarang dibicarakan di dunia yang serba cepat ini: betapa melelahkannya hidup dengan anxiety.
Karena jujur aja, otak itu kayak sutradara drama: suka lebay dan suka bikin skenario paling buruk.
Misalnya waktu aku takut banget keluar rumah karena ngerasa “semua orang bakal ngelihatin aku aneh” — padahal ya... enggak juga 😅.
Begitu aku ngomong ke diri sendiri, “Ini cuma pikiran, bukan kenyataan,” rasanya kayak menekan tombol pause di film yang terlalu intense.
Waktu panik datang, napas tuh sering jadi pendek dan cepat — kayak habis lari 5 km padahal cuma duduk.
Aku biasanya narik napas dalam, hitung sampai empat, lalu keluarin pelan-pelan. Kadang sambil nutup mata.
Sampai sekarang, kalimat “Bernapas lagi, pelan aja” jadi semacam mantra yang aku bisikkan pelan, bahkan di tengah keramaian.
Karena ternyata, waktu kita ingat buat bernapas, dunia juga ikut melambat. Ini berlaku untuk semua wanita juga loh. Bahkan pebisnis handal pun - seperti yang punya Blog Bisnis - dan rajin nulis bisa terkena!
Rasanya lemah, nggak cool, nggak kuat.
Tapi lama-lama aku sadar, menolak rasa takut malah bikin dia makin besar.
Sekarang, kalau anxiety datang, aku bilang pelan,
“Nggak apa-apa kalau aku takut. Tapi aku tetap di sini. Aku tetap bernafas.”
Dan ajaibnya, rasa takutnya mulai mengecil.
Kayak anak kecil yang berhenti nangis setelah dipeluk.
Karena truth be told — aku udah pernah melewati ini sebelumnya.
Dan aku masih di sini, masih bisa ngetik ini, masih bisa ketawa sama hal-hal kecil.
Kalimat ini bukan janji kosong, tapi bukti bahwa aku pernah selamat dari hari-hari yang lebih buruk.
Jadi, kenapa nggak percaya lagi hari ini?
Panic attack itu kayak badai kecil di dalam dada — datang tiba-tiba, tapi nggak pernah selamanya.
Kalimat-kalimat ini bukan mantra ajaib, tapi mereka bantu aku untuk stay grounded, untuk tetap ada di sini, di momen ini, tanpa harus menolak atau kabur. Anehnya - Janji ALlah itu pasti. Sepasti ketika aku menemui jalan buntu, tau-tau banyak Ide Bisnis terkeluar dari situ!
Pertanda Allah ada di dekatmu. Bahkan ketika kamu sakit.
Dan kalau kamu juga lagi berjuang, ingat ya — kamu nggak sendirian.
Kadang dia datang tanpa aba-aba — kayak tamu yang nggak diundang tapi bawa seluruh rombongan pikiran negatif.
Deg-degan tanpa sebab, dada sesak, tangan dingin, dan suara di kepala mulai ramai, “kalau nanti gagal gimana?” “kalau dia marah gimana?” “kalau aku nggak sanggup gimana?”
Pernah banget aku di posisi itu.
Deg-degan tanpa sebab, dada sesak, tangan dingin, dan suara di kepala mulai ramai, “kalau nanti gagal gimana?” “kalau dia marah gimana?” “kalau aku nggak sanggup gimana?”
Pernah banget aku di posisi itu.
Dan jujur, nggak ada cara instan buat menenangkan diri.
Tapi di perjalanan ini, aku mulai menemukan 5 kalimat sederhana yang entah kenapa, selalu berhasil menurunkan level panikku — bahkan cuma sedikit aja pun udah cukup buat bernapas lebih pelan.
1. “Ini cuma pikiran, bukan kenyataan.”
Kalimat ini jadi penyelamatku waktu anxiety mulai berisik.Karena jujur aja, otak itu kayak sutradara drama: suka lebay dan suka bikin skenario paling buruk.
Misalnya waktu aku takut banget keluar rumah karena ngerasa “semua orang bakal ngelihatin aku aneh” — padahal ya... enggak juga 😅.
Begitu aku ngomong ke diri sendiri, “Ini cuma pikiran, bukan kenyataan,” rasanya kayak menekan tombol pause di film yang terlalu intense.
2. “Bernapas lagi, pelan aja.”
Kedengarannya sepele, tapi ini manjur banget.Waktu panik datang, napas tuh sering jadi pendek dan cepat — kayak habis lari 5 km padahal cuma duduk.
Aku biasanya narik napas dalam, hitung sampai empat, lalu keluarin pelan-pelan. Kadang sambil nutup mata.
Sampai sekarang, kalimat “Bernapas lagi, pelan aja” jadi semacam mantra yang aku bisikkan pelan, bahkan di tengah keramaian.
Karena ternyata, waktu kita ingat buat bernapas, dunia juga ikut melambat. Ini berlaku untuk semua wanita juga loh. Bahkan pebisnis handal pun - seperti yang punya Blog Bisnis - dan rajin nulis bisa terkena!
3. “Aku nggak harus bisa semuanya hari ini.”
Anxiety sering datang dari ekspektasi yang nggak realistis — terutama dari diri sendiri.Sebagai freelancer, penulis, ilustrator,
kadang aku nuntut diri terlalu keras:
“Harus produktif!”, “Harus perfect!”, “Harus posting hari ini juga!”
Dan kalau satu hal aja nggak beres, langsung ngerasa gagal total.
Sampai akhirnya aku sadar: aku cuma manusia, bukan mesin.
Kalimat ini jadi penyeimbang antara “semangat” dan “waras.”
Boleh istirahat, boleh ngelambat, dan tetap dibilang berprogres.
Sampai akhirnya aku sadar: aku cuma manusia, bukan mesin.
Kalimat ini jadi penyeimbang antara “semangat” dan “waras.”
Boleh istirahat, boleh ngelambat, dan tetap dibilang berprogres.
4. “Nggak apa-apa kalau aku takut.”
Dulu aku malu banget ngaku kalau aku lagi takut.Rasanya lemah, nggak cool, nggak kuat.
Tapi lama-lama aku sadar, menolak rasa takut malah bikin dia makin besar.
Sekarang, kalau anxiety datang, aku bilang pelan,
“Nggak apa-apa kalau aku takut. Tapi aku tetap di sini. Aku tetap bernafas.”
Dan ajaibnya, rasa takutnya mulai mengecil.
Kayak anak kecil yang berhenti nangis setelah dipeluk.
5. “Aku akan baik-baik aja, kayak kemarin-kemarin.”
Ini kalimat penutup favoritku.Karena truth be told — aku udah pernah melewati ini sebelumnya.
Dan aku masih di sini, masih bisa ngetik ini, masih bisa ketawa sama hal-hal kecil.
Kalimat ini bukan janji kosong, tapi bukti bahwa aku pernah selamat dari hari-hari yang lebih buruk.
Jadi, kenapa nggak percaya lagi hari ini?
Panic attack itu kayak badai kecil di dalam dada — datang tiba-tiba, tapi nggak pernah selamanya.
Kalimat-kalimat ini bukan mantra ajaib, tapi mereka bantu aku untuk stay grounded, untuk tetap ada di sini, di momen ini, tanpa harus menolak atau kabur. Anehnya - Janji ALlah itu pasti. Sepasti ketika aku menemui jalan buntu, tau-tau banyak Ide Bisnis terkeluar dari situ!
Pertanda Allah ada di dekatmu. Bahkan ketika kamu sakit.
Dan kalau kamu juga lagi berjuang, ingat ya — kamu nggak sendirian.
Kadang yang kita butuh cuma satu kalimat lembut dari diri sendiri,
yang bilang:
yang bilang:
“Hei, tenang. Kamu udah cukup berani sampai di titik ini.”
Kalau kamu punya kalimat versi kamu sendiri yang sering kamu ucapkan waktu anxiety datang, coba tulis di jurnal pagi ini.
Nggak perlu panjang, cukup satu kalimat yang bikin kamu bertahan.
Siapa tahu...
suatu hari nanti, kalimat kecil itu bisa jadi penyelamat buat orang lain juga
(Kamu juga bisa baca tulisan lainku soal self-healing & journaling di tantiamelia.com ya — semoga bisa jadi teman hangat di hari yang berat.)
Siapa tahu...
suatu hari nanti, kalimat kecil itu bisa jadi penyelamat buat orang lain juga
(Kamu juga bisa baca tulisan lainku soal self-healing & journaling di tantiamelia.com ya — semoga bisa jadi teman hangat di hari yang berat.)
Komentar
Posting Komentar
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)