Tutorial Membuat Board Pinterest Sesuai Niche & Menghubungkannya dengan Blog

Awal Mula Kenal Pinterest

Jujur, awalnya aku juga nganggep Pinterest itu cuma tempat nyimpen ide resep, outfit ala-ala OOTD, atau inspirasi dekorasi kamar estetik. Tapi setelah blogku sepi pengunjung, aku mulai nyari cara biar traffic bisa naik tanpa harus tiap hari nempel di medsos. Dari situlah aku nemu kalau ternyata Pinterest bisa jadi mesin pencari visual yang super efektif buat mendatangkan orang ke blog.

Nah, dari pengalaman coba-coba (dan salah-salah juga), aku akhirnya nemuin pola gimana cara bikin board Pinterest yang sesuai niche blog, ngisi pin dengan konten relevan, sampai bisa diarahkan ke afiliasi. Aku ceritain step by step ya.

1. Menentukan Niche: Jangan Asal Campur

Waktu pertama bikin board, aku asal kasih nama “Lifestyle.” 

Isinya random banget: resep, tips finansial, bahkan dekorasi rumah. Hasilnya? Ya tentu aja kacau, enggak ada yang klik.

Akhirnya aku belajar: Pinterest lebih suka board yang spesifik. Jadi aku mulai bikin board sesuai niche blogku. Misalnya aku nulis tentang keuangan, aku pecah jadi board:
  • Cara Menabung untuk Fresh Graduate
  • Tips Investasi Pemula
  • Side Hustle untuk Anak Muda
Sejak itu, blogku mulai kedatangan traffic organik. Kenapa? Karena orang yang masuk ke Pinterest biasanya lagi searching sesuatu yang spesifik, bukan sekadar scroll iseng.

2. Membuat Board Pinterest Sesuai Niche

Langkah teknisnya gampang banget, aku ceritain kayak aku waktu bikin:
  • Masuk ke Pinterest → klik Create Board.
  • Kasih nama board pakai keyword, misalnya “Resep Brownies Fudgy Anti Gagal.
Tulis deskripsi yang jelas dan SEO-friendly, contohnya:
“Kumpulan resep brownies fudgy anti gagal dengan bahan sederhana. Cocok buat pemula yang baru belajar baking.”
  • Pilih kategori (Food, Travel, Finance, dll).
  • Jangan bikin secret board kalau targetnya traffic → harus public biar bisa muncul di pencarian.
Aku sempet bandingin board yang namanya umum kayak “Finance Tips” sama yang spesifik kayak “Cara Menabung 1 Juta per Bulan.” Dan ternyata yang spesifik CTR-nya lebih tinggi.

3. Mengisi Board: Pin yang Bikin Orang Klik

Dulu aku sering asal upload gambar blog. Hasilnya? Sepi. 
Sampai aku sadar kalau Pinterest itu dunia visual → jadi orang klik kalau gambarnya menarik.

Sekarang aku selalu bikin pin pakai Canva dengan desain vertikal (rasio 2:3). Aku tambahin teks singkat di gambar, misalnya:
Contoh di Pinterest : “Cara Menabung untuk Fresh Graduate – Baca Lengkap di Blog”

Triknya: kasih teaser, jangan semua info ditaruh di gambar. Biar orang kepo dan klik link blog.

Selain pin dari blogku, aku juga isi board dengan pin orang lain yang relevan. Bukan berarti bantuin orang lain ya, tapi algoritma Pinterest suka board yang kaya konten. Jadi enggak ada ruginya.

4. Menghubungkan Pinterest dengan Blog

Nah, biar traffic benar-benar ngalir ke blog, aku lakuin tiga hal penting:
  • Claim Website – ini kayak cap “resmi” dari Pinterest. Setelah klaim, nama blogku muncul di profil. Trust audiens langsung naik.
  • Rich Pins – Pinterest otomatis tarik judul dan deskripsi blog. Jadi pin kelihatan lebih profesional.
  • Save Button di Blog – aku pasang tombol “Pin It” di gambar blog. Jadi pembaca bisa nge-pin artikelku ke board mereka → promosi gratis dari pembaca ke pembaca lain.

5. Pinterest & Afiliasi: Traffic Jadi Cuan

Di sinilah aku mulai ngerasain Pinterest bisa jadi lebih dari sekadar mesin traffic. Kalau kamu main afiliasi, jangan langsung lempar link afiliasi ke pin, karena rawan dianggap spam.

Yang aku lakukan:
  • Bikin artikel review di blog.
  • Taruh link afiliasi di artikel itu.
  • Pin → arahkan ke artikel.

Contoh: aku nulis artikel “Review Aplikasi Budgeting untuk Anak Muda.”
Di artikel itu ada link afiliasi ke aplikasi keuangan.

Pin yang aku bikin judulnya: “Aplikasi Budgeting Anti Ribet – Klik untuk Review Lengkap.”

Hasilnya, klik ke blog naik, komisi afiliasi pun mulai masuk.

6. Konsistensi: Rahasia Traffic Jangka Panjang

Pinterest bukan TikTok yang bisa viral semalam. Di sini, konsistensi adalah kunci. Aku biasanya bikin jadwal: 3–5 pin per hari, entah dari blog sendiri atau pin jadwal otomatis pakai Tailwind.

Awalnya capek, tapi setelah 2–3 bulan, traffic blog-ku bisa naik sampai 5x lipat. Yang paling bikin amaze, pin yang aku upload setahun lalu masih suka muncul dan mendatangkan pengunjung baru.

Dari pengalaman ini, aku bisa bilang: Pinterest itu hidden gem buat blogger. Kalau kamu serius, board Pinterest bisa jadi etalase digital untuk niche blogmu, mendatangkan traffic stabil, dan bahkan membuka jalan ke monetisasi lewat afiliasi.

Intinya:
  • Tentukan niche → bikin board spesifik.
  • Optimasi SEO di judul & deskripsi.
  • Buat pin visual yang menggoda klik.
  • Hubungkan dengan blog → pakai Rich Pins & claim website.
  • Konsisten upload.

Pinterest bukan tentang viral instan, tapi tentang traffic jangka panjang yang stabil. Dan percaya deh, sekali kamu lihat traffic blog naik dari Pinterest, kamu bakal ketagihan bikin pin baru tiap minggu.

Komentar

  1. Insight bermanfaat sih ini Mak Tanti. Soalnya Fenni mikirnya itu, Pinterest buat taro gambar aja, kayak macam freepik dkk. Ternyata lebih dari itu ya, bisa disangkutkan dengan blog juga.

    Nanti coba daku ubek² InsyaAllah, kayaknya pernah buat akunnya, tapi karena gak paham cara mainnya Pinterest, sehingga gak pernah ditengok hehe. Terima kasih Mak Tanti untuk dibagikan pengalamannya di sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. sami sami Fenni, senangnyaaa .. kalau tulisan receh seperti ini bisa bermanfaat alhamdulillaaah

      Hapus

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)

Postingan Populer