Food Blogger, Kuliner, dan Pinterest: Nyalain Mesin Cuan Lewat Pemasaran Afiliasi

Pernah nggak sih kamu ketemu orang yang konsisten banget nulis tentang makanan sampai kita bisa “ngerasa” aroma makanannya cuma dari tulisannya? Nah, kalau kamu main ke blog Ambu Maria, kamu bakal ngerti maksudku. 

Beliau tuh salah satu lifestyle blogger  yang setia banget menulis tentang dunia kuliner Indonesia — dari jajanan tradisional sampai makanan kekinian yang lagi viral di TikTok! Hebatnya lagi, tulisan-tulisan ini mengalir dari jemarinya setiap hari! Ck ck ck...

Salah satu tulisannya yang menarik banget ada di artikel tentang Songgo Buwono: Camilan Akulturasi Yogyakarta. Dari situ, keliatan banget gimana Ambu Maria bukan cuma sekadar nulis makanan, tapi juga cerita, sejarah, dan makna di balik setiap sajian.

Pinterest dan Pemasaran Afiliasi: Jalur Cuan Food Blogger yang Jarang Dilirik

Sekarang, ngomongin food blogging itu nggak bisa lepas dari strategi digital. Salah satu platform underrated tapi super kuat buat monetize konten adalah Pinterest.

Yes, Pinterest bukan cuma tempat nyari inspirasi dapur estetik atau resep simpel buat bekal anak — tapi juga ladang cuan lewat pemasaran afiliasi.

Banyak food blogger di luar sana yang udah dapet penghasilan pasif lewat Pinterest. 

Caranya?

Mereka posting pin yang menarik, misalnya resep “Brownies Lumer No Oven” dengan foto kece, lalu di caption-nya mereka sisipin link afiliasi ke produk — kayak loyang, oven mini, atau bahan kue dari e-commerce. Tiap kali ada yang klik dan beli, mereka dapet komisi.

Simple, tapi efeknya bisa ngegigit banget kalau tahu cara mainnya!

Golden Rules: Kunci Sukses Pinterest buat Food Blogger

Apa yang dilakukan Ambu Maria di blog beliau,  bisa banget jadi contoh nyata bagaimana niche yang konsisten itu kelak bisa jadi pondasi penting di Pinterest. Kalau kamu mau ngikutin jejaknya, ini beberapa golden rules yang wajib kamu catet:

• Tentukan niche yang spesifik dan kuat

Pinterest suka konten yang fokus. Misal, kamu mau jadi food blogger khusus “kuliner nusantara”, jangan campur aduk sama skincare atau fashion. Niche yang tajam bikin algoritma Pinterest lebih mudah ngenalin kamu ke audiens yang relevan.

• Gunakan visual yang “nendang”

Pinterest adalah platform visual. Foto makanan harus menggoda mata. Gunakan tone yang konsisten — misalnya warna hangat untuk makanan tradisional atau warna pastel buat dessert modern.

• Optimalkan kata kunci dan deskripsi

Sama kayak SEO blog, Pinterest juga main di keyword. Misalnya, jangan cuma tulis “resep onde-onde”, tapi “resep onde-onde empuk khas Yogyakarta | jajanan tradisional Indonesia”.

Ini bikin pin kamu lebih mudah ditemukan.

• Sisipi tautan afiliasi yang relevan

Kalau kamu review makanan atau alat masak, sisipin link afiliasi produk yang bener-bener kamu pakai. Audiens Pinterest cenderung suka rekomendasi organik, bukan hard selling.

• Konsisten bikin pin baru setiap minggu

Pinterest cinta banget sama konsistensi. Pin baru = traffic baru = peluang afiliasi baru.

Ambu Maria, misalnya, bisa memecah satu artikel jadi beberapa pin: satu khusus bahan, satu khusus hasil akhir, dan satu lagi khusus tips masak. Jadi, dari satu konten aja bisa dapat tiga jalur traffic!

Pinterest x Blog = Kombinasi Juara

Bayangin, satu artikel di nyiomas.my.id tentang kuliner bisa kamu boost lewat Pinterest!

Setiap kali orang klik pin-nya, mereka bakal nyasar ke blog kamu. Semakin banyak traffic, makin tinggi peluang afiliasi dan kerja sama brand masuk.

Pinterest juga punya kelebihan dibanding media sosial lain: pin bisa terus hidup berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Artinya, sekali kamu optimasi dengan benar, kamu bisa dapet traffic dan komisi tanpa harus upload tiap hari kayak di Instagram atau TikTok.

Belajar dari Ambu Maria: Cinta Kuliner, Cuan pun Mengalir

Yang paling keren dari Ambu Maria itu bukan cuma karena beliau konsisten nulis soal kuliner, tapi karena tulisannya punya rasa.

Setiap postingannya bisa bikin pembaca betah dan akhirnya pengin tahu lebih banyak — ini yang bikin blognya gampang banget dikonversi ke Pinterest.

Buat kamu yang juga pengin mulai monetisasi lewat Pinterest, ambil pelajaran dari gaya Ambu Maria:

• Tulis dengan hati, bukan sekadar keyword.
• Pilih niche yang kamu cintai biar nggak gampang bosan.
• Gunakan Pinterest bukan cuma buat pamer hasil, tapi buat ngundang pembaca balik ke blogmu.

Penutup: Pinterest Bukan Sekadar Papan Inspirasi, Tapi Mesin Cuan Kreatif

Dunia food blogging udah berkembang jauh banget. Sekarang, menulis tentang kuliner nggak cuma soal rasa dan estetika — tapi juga strategi digital.
Kalau dikelola dengan cerdas, Pinterest bisa jadi mesin cuan yang cepat dan efektif, terutama lewat pemasaran afiliasi.

Ambu Maria udah buktiin bahwa passion di dunia kuliner bisa jalan bareng peluang digital. Tinggal gimana kita sebagai blogger mau serius ngulik dan nyusun strategi. Karena di dunia Pinterest, yang rajin dan konsisten adalah yang paling cepat naik ke puncak papan cuan.