IKLAN, LAGI-LAGI IKLAN!


Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi benda seperti meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat usaha dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan.
Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, hubungan masyarakat, penjualan, dan promosi penjualan.

Comes from boorp.com
Belakangan, trend iklan bergeser.
Sejak iklan deo spray murah tapi terkenal itu booming karena mengusung citra 'pejantan tangguh' yang dikelilingi bidadari, atau fotomodel atau bahkan alien cantik dan sexxy, rasa-rasanya semua iklan harus mengacu ke sana!

Nah, sekarang yang sedang marak dan jadi perbincangan beberapa ibu yang peduli pada pendidikan anak, adalah iklan Line versi di bus kota, dan iklan Mie Sedap Ayam Krispy versi Saykoji.
 
Karena banyak menampilkan cewek-cewek seksi - (disamakan dengan ayam?) dan bergaya seperti ayam, mka kalo kata orangtua mah... saru, gitu 

Allright, tak berlebihan jika diprotes sejumlah orangtua, kan yah? Ada juga sih, yang tak peduli. Tapi, please... kata Cak Lontong. "Mikirrr.."

Walaupun sudah kita pilihkan tayangan yang boleh ditonton oleh anak kita, ada yang tidak bisa kita kendalikan. IKLAN. Bisa saja acaranya adalah acara anak-anak, tapi siapa bisa menjamin bahwa iklannya bukan iklan dangdut dengan goyang hebohnya atau iklan pemutih kulit dengan model iklan yang terbuka auratnya?

Pertanyaannya, memang tidak melesat dari pertanyaan umum : Sejauh apa iklan itu 'baik' sekaligus 'efektif'?

1. Menarik

Sekali saja iklan tak menarik, orang akan eneg dan melupakannya

Contoh kasus: iklan berbunyi plos nong yang udah ratusan kali tayang namun tak ada tuh, yang ikut-ikutan bilang plas plos (-_-)'



Taken from I ♥ My Family (FamilyShare.com)

Tapi, sekali aja iklanmu menarik, seumur hidup orang akan ingat. Malah artisnya mendadak ngetop, walopun habis itu redup selamanya..

Contoh kasus : iklan diputar - dijilat -dicelupin yang modelnya si kecil "Afiika!"

2. Dipikirkan!

Walaupun tak semena-mena 'diikuti', namun iklan yang menampilkan manusia sebagai makhluk masa depan dengan paru-paru tinggal separo, gigi mencuat dan hidung belalai dengan tagline yang err.. saya lupa, membekas dalam benak saya.

Begitu juga sederetan iklan frontal tentang bahaya merokok yang ditampilkan oleh pabrik rokok (!) itu juga. *alis terangkat sebelah, dengan gambar-gambar menyeramkan *sumpah, saya ngga mau tampilkan.

3. Membekas

Tidak cukup dengan hanya dibicarakan, say.. tapi membekas dan 'ngefek' enggaknya tuh iklan juga jadi acuan, apakah iklan itu berhasil atau tidak.

 Misalnya, yuk kita pake pewangi pakaian merek A yang irit air -irit uang. Atau yang saya juga suka, merek air mineral yang namanya kita samarkan jadi aqua - dengan brand ambassador guanteng jan**kan ehehehe...

Ih jadi malu, tapi linknya ada disini :


4. Dibeli kagaaak?


Habis itu ngga dibeli yaa wes percuma toh.. ada beragam cara pengiklan 'bermain' disini, salut buat para pekerja kreatif yang menawarkan free sample, buy 1 get 1, discount, hingga bikin panggung bermain terbuka di tengah mal!

Yang penting adalah bagaimana memberikan apa yang disebut “Irresistable Sensational Offer” yaitu memberikan suatu penawaran sensasional yang tidak mungkin ditolak. Jangan menawarkan payung kalo yang ditawarkan mobil, misalnyaaa...

Oops.. ada satu iklan yang sangat menyentuh, it's touch my heart. Deeply. Cekidot..



 Wanna hug'em all..
David Berman penulis buku DO GOOD DESIGN menuturkan bahwa di Amerika Selatan para petani hanya mampu menghafal tidak lebih dari 10-20 jenis tanaman, itupun karena mereka berada di ranah dan lingkup pertanian. Namun mereka mampu mengenali ratusan merek yang memberondong mereka melalui iklan. (Sumber : Binus.ca.id)


KONSUMEN SAAT INI...
Seorang pakar Subject Content Specialist Core Creative Advertising, Noorudin mengatakan : Konsumen bukan lagi media yang pasif melainkan sekelompok makhluk sosial yang memiliki habit ingin selalu bersama dalam komunitas.

Hanya brand dan iklan yang mampu menemani dan meng-engage mereka sehingga menjadi bagian dari urat nadi kehidupan mereka, dialah brand yang akan dipinangnya.

So? Marilah kita desain iklan yang lebih pantas dinikmati oleh mata-mata pemirsa karena pesannya yang tidak lagi berbau ke-aku-an dan ke-pe-dean yang ge-er diterima dengan lapang dada.

Mari kita lebarkan cermin agar lebih banyak obyek yang kta perhatikan di dalamnya. Mari kita desain iklan kita seperti saat kita bercermin. Sehingga kita menjadi orang pertama yang paling mengerti betapa akan kepantasannya dan kelayakan iklan kita sebelum dihadapkan majelis konsumen yang kita mulyakan.

Selamat menyuguhkan kebaikan melalui iklan!

18 komentar

  1. Oh... itu toh iklan Line. Aku baru lihat. Hehehehe... jarang liat tv.
    Iya ya kok tiap iklan mengacu ke 'sex'. Padahal, kalo orang-orang iklannya kreatif, ada banyak sekali hal yang bisa digali. Sayang sekali :(

    BalasHapus
  2. hihihihihi....eh itu oreonya kok jadi es krim gitu hihhihi *salah fokus nih*

    BalasHapus
  3. mbak Nia, makanya ibu-ibu sedang "meradang"

    BalasHapus
  4. mbak HM Zwan ahahahaaa... enak yaaa *OOT

    BalasHapus
  5. eh tapi maksud dari iklan-iklan ini tercapai, lho... liat aja, sampe ada yang marah, berarti kan udah grab people's attention yaa

    BalasHapus
  6. tergantung sama kreatifitas si sutradara sih, sebenarnya kan gak harus mengarah ke 'sana', kalau mau sedikit kreatif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin tergoda melihat Axxe suksessss dengan bau badan pria --- lantas langsung diserbu wanita cantik,

      Lah kalo iklan indomie sedap? Perasaan yang nyerbu anak2 ama emak2 yang ga masak hari itu deeh -_-

      Hapus
  7. Malah penasaran sama iklan plos nong, yang mana ya? :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaa.. saya juga jadi lupa, padahal waktu sebelum ngetik kebayang .. itu loh mbak iklan yang susah buang air besar lalu dicolok pake obat itu, plos nong deh

      Hapus
    2. piyaa iklan Dul Koplak eeh.. dulcolax ^_^

      Hapus
  8. racun yang sesungguhnya dari tv ternyata adalah..iklan ya mak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mak, karena sekian persen perhatian kita di mana-mana isinya ya itu.. brain wash!

      Hapus
  9. iya makin ksini iklannya banyak yang gak nyambung ya,,
    padahla kalo iklan mie, udh aja yang goyang pipinya yang ditampilkan.. pipinya saykoji aja gitu.. trus gak usah pake paha segala.. jadinya ky eksploitasi perempuan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak Ayunda,

      tapi "tercapai" mbak, haha.... *ketawa kecut
      eksploitasi wanita adalah salah satu brainwash generasi muda >_<

      Hapus
  10. Wah artikelnya sangat padat informasi mbaak..aku sangat suka dan mendapat masukannya berarti :)

    BalasHapus
  11. Pihak pengiklan tentu ingin dagangan atau jasanya laris. nah kadang2 etika dilarang, yang nggak masuk akal juga diterjang.
    Yang harus dibenerin adalah iklan tentang makanan,kesehatan. jangan sampai terlalu memperdaya masayarakat karena ada resikonya.
    Obat yang bisa menyembuhkan 1001 penyakit tentu mustahil.
    Terima kasih pecerahannya.
    Salam hagat dari Surabaya

    BalasHapus
  12. ya pakdhe, sekarang agak aneh, iklan makanan jelas-jelas makanan ringan kok namanya snack sehat penuh gizi -_-

    BalasHapus
  13. Artikelnya bagus :)
    Les Privat Kerumah SD,SMP & SMA Se - Indonesia bersama smartsukses

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)