HUNIAN BARU DI ALAM SUTERA - review post


Mungkin ga ada yang nyangka, 
kalau Serpong, Tangerang akan menjadi sepesat ini kemajuannya! 

Gila-gilaan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, daerah kepala naga ini menjadi daerah dengan tingkat hunian besar, dengan beberapa di antaranya adalah hunian vertikal. 

Padahal, dulu waktu aku baru menempati Tangerang tahun 2000, rasanya seperti masuk ke daerah perkampungan jawara gitu deh. 

Tahu sendiri, kan....  sejarah Tangerang? 

Engga? 

Oke aku ceritain dikit. Siap-siap bobok kalo didongengin...

Salah satu jalanan di daerah Lengkong, Tangerang
hingga saat ini, di beberapa daerah masih tetap bentuknya seperti ini

Sebagai kota satelit,
Tangerang adalah kota yang strategis. Dikenal sebagai kota jawara karena di sini dulu banyak sekali tuan tanah Tionghoa dan sebagai daerah di mana mereka juga menaruh para selir.

Penduduk aslinya adalah suku Sunda dan Betawi, juga etnis Tionghoa. Mereka juga berdagang dan membuat industri rumahan. Yang terkenal di Tangerang adalah industri rumahan topi bambu atau topi boni (dulu untuk serdadu KNIL), industri sirup, kecap yang hingga kini masih ada, yaitu Kecap Benteng. Konon, industri kecap Bango juga dari Tangerang.



Mungkin ini juga cikal bakalnya sehingga nanti industri itu menjadi raksasa, dan berdatangan pabrik-pabrik lainnya. 

sumber : windifebrianaputri.blogspot.co.id
Tangerang Tempo Dulu
Nah, saking banyaknya penghuni di Tangerang, menyebabkan tingginya permintaan hunian, dan bahkan sekarang berbentuk hunian vertikal di kawasan Tangerang, meluas hingga ke Alam Sutera, Serpong. Bahkan kini, saking tingginya minat hunian vertikal, banyak developer berlomba membuat hunian vertikal mewah. 

Salah satunya, PT Indopasifik Makmur yang akan membangun apartemen mewah di kawasan tersebut. Pengembang ini akan mengembangkan hunian suite mewah, Pacific Garden Suites, dengan nilai proyek Rp 1,2 triliun.

Direktur Marketing PT Indopasifik Makmur, Anwar Adewidjaya, mengatakan, hunian vertikal ini terletak di jantung Alam Sutera.

Lokasi hunian vertikal ini nantinya di tepi jalan Sutera Boulevard, atau hanya 1 menit berjalan kaki dari Mall Alam Sutera, Binus University Alam Sutera dan Prominence Office Building.
"Kami menyakini bahwa memiliki hunian mewah yang nyaman, aman dan berfasilitas lengkap merupakan impian banyak orang dan Pacific Garden Suites hadir untuk mewujudkan mimpi itu," 
Nantinya, Pacific Garden juga akan memiliki golf putting green. Karena, tingginya minat berolahraga dan melatih akurasi putting golf bersama keluarga serta menikmati sejuknya alam hijau sekitar. 

Kehadiran danau buatan juga menambah kesejukan dan keasrian lingkungan Pacific Garden Suites.



"Selain itu, area lobby Pacific Garden juga didesain mewah sesuai standar hotel berbintang lima, lengkap dengan layanan profesional untuk melayani setiap kebutuhan penghuni," tambahnya.
Pasifik 
dengan Pacific Garden Suites akan dibangun di area seluas 1 hektare (Ha), dibangun dengan konsep mewah, nyaman, aman, hijau dan asri, di mana lebih dari 70 persen lahan merupakan ruang terbuka sehingga tercipta lingkungan yang sejuk.

Proyek apartemen ini, terdiri dari 2 tower yaitu Ivy dan Peony, yang masing-masing memiliki ketinggian 37 lantai serta memiliki 3 lantai basement untuk parkir kendaraan.

"Setiap tower memiliki Sky Garden dengan pemandangan yang indah dan sejuk. Dilengkapi fasilitas Luxury Lobby, Café, Biz Center, Kids Daycare, Gym, Semi Private Lift, Golf Putting Green, Kids Pool & Swimming Pool, BBQ Area, Gym, Children Playground dan rasio parkir 1 berbanding 1," papar Anwar.

Untuk tower Peony yang memiliki 412 unit, jelas dia, menyediakan 3 tipe hunian 1BR, 2BR dan 3BR, masing-masing dengan luas Semi Gross 59 m2, 76 m2 dan 118 m2. Sementara, tower Ivy yang memiliki 278 unit, kata Anwar, menawarkan tipe 2BR dan 3BR, masing-masing dengan luas semi gross 110 m2 dan 149 m2.

"Untuk harga yang ditawarkan mulai dari Rp 24 Juta per meter persegi (sebelum PPN). Kami menyediakan berbagai cara pembayaran yang menarik, mulai tunai keras enam kali, angsuran bertahap hingga 48 kali dan DP 30 persen diangsur 24 kali," jelas Anwar.
"Untuk ground breaking proyek ini direncanakan pada Februari 2017, 
dan direncanakan serah terima pada awal 2020," tambah Anwar.

Mobilitas Serpong Tangerang
Mobilitas penduduk di kawasan Serpong tentu saja akan termasuk tinggi. Kendati demikian, padatnya aktivitas penduduk di daerah ini menyebabkan kawasan ini macet parah, ditambah dengan Gerbang Tol Karang Tengah. Jika ini terus berlanjut, akan mengancam nilai investasi di wilayah Serpong. 

Menyadari hal tersebut, pemerintah berencana menghapus Gerbang Tol Karang Tengah pada pertengahan 2017. Dengan adanya wacana ini maka waktu tempuh Puri Indah - Alam Sutera hanya menjadi 10 menit saja.

Demikian juga akses ke Tomang dan Bandara Soekarno-Hatta, akan menjadi lebih singkat waktunya. Oleh karena itu, diharapkan kebijakan ini secara umum akan membuat pertumbuhan ekonomi dan pergerakan usaha di tempat tersebut makin meningkat.

Memang lokasi prospektif dan mudah menjadi syarat utama saat membidik hunian, baik untuk tempat tinggal maupun investasi. Apalagi jika ditunjang oleh fasilitas pemenuhan kebutuhan harian, seperti sarana pendidikan, sarana perbelanjaan, sarana rumah sakit, dan lainnya.

Permintaan terhadap lokasi premium yang dekat dengan pusat bisnis dan instansi pendidikan seperti ini makin tinggi, sehingga tak heran kini harga hunian di kawasan Serpong pun terus meroket, salah satunya hunian yang berada di wilayah Alam Sutera. Bahkan harga tanah di kawasan Alam Sutera mengalami peningkatan hingga 300% dalam lima tahun terakhir. 

Akses Menuju HUnian Vertikal Pacific

Akses apartemen mudah karena hanya 2 menit dari akses keluar/masuk Tol Kunciran dan dekat dengan IKEA, dan Living World, serta sarana pendidikan Sekolah St. Laurensia, Universitas Bunda Mulia yang beroperasi pada 2017. Kemudian Pacific Garden Style Residence juga dekat dengan fasiltas kesehatan seperti Rumah Sakit OMNI Internasional dan Hotel Mercure.

1 komentar

  1. Iya Mbak, aku dulu pernah ke Tangerang waktu masih kecil, gak kota-kota amat. Eh sekarang sejak tinggal di Jakarta, uda beda banget.
    Apalagi dulu sempet jadi koordinator untuk salah satu sekolah di Serpong, makin bengong. Hahah :D

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)