BANGKIT BERSAMA UNTUK INDONESIA DENGAN STRATEGI KAMPUNG BERBASIS KONSERVASI

    "Jika tak menambang, lantas kita mau makan apa, Aa?" tanya lirih itu keluar dari bibir seorang pria paruh baya. Yang ditanya, tercenung.

    Deden Sarif Hidayat, pemuda itu, paham bahwa membangun kesadaran masyarakat itu sangat sulit. Pertambangan liar batu kapur, menimbulkan kerusakan lingkungan yang masif.

    Ia tahu, penambangan batu kapur merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat setempat. Upaya memanfaatkan potensi sumber daya alam yaitu pegunungan kapur, melalui beberapa tahapan dan proses sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pekerja tambang merupakan salah satu subjek penting dalam melakukan kegiatan penambangan.

    Namun, sebagai anak muda yang sadar bahwa semakin lama semakin banyak penambangan liar batu kapur - maka ia berusaha mengingatkan masyarakat setempat. Bahwa mereka bisa, kok  mengembangkan potensi daerah seperti pemanfaatan sumber daya alam lokal, tanpa merusak lingkungan. 

Penambangan Batu Kapur, Berpotensi Menyebabkan Kerusakan Lingkungan

Penambangan batu kapur ilegal di sekitar 
Klapa Nunggal, Bogor (pic.courtessy : darilaut.id)


Penambangan ilegal seperti ini, membuat kerusakan total
pada alam karena menambang semaunya dan
tidak mengikuti aturan area pertambangan

    Deden paham, bahwa kerusakan batu kapur menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem lagi. Ia sebenarnya tidak mengharamkan penambangan. 
 "Namun jangan sporadis, sehingga keseimbangan alam terjaga. Apa yang saya lakukan pun banyak ditentang. Bahkan saya mendapat ancaman,” ujar Deden.

    Kang Deden, panggilan akrabnya, memang adalah seorang nakhoda komunitas Forum Peduli Karst Citatah (FP2KC).

    Deden berjuang membenahi Desa Cidadap, di Padalarang, Jawa Barat dari penambangan liar batu kapur yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Ia percaya dengan strategi kampung berbasis konservasi, akan dapat memberikan peluang mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitarnya.

Pria yang akrab dipanggil Kang Deden ini menggerakkan anak muda di sekitarnya untuk memulihkan lingkungan dan membuka peluang mata pencaharian baru. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah setempat untuk melestarikan karst Citatah.

Sekilas Tentang Karst Akibat Penambangan dan Bahaya Terdampak Pada Lingkungan

    Sebagian orang awam akan menganggap bahwa karst yang terjadi akibat penambangan itu indah. Tapi jangan salah, keindahan itu mengundang bahaya. Misalnya yang terlihat di  lokasi bekas tambang batu kapur di Sindangsaei, Banjarharja, Kalipucang, Pangandaran.




Apa saja bahayanya untuk masyarakat?

  • Industri batu kapur telah mencemari udara dengan debu dan gas–gas hasil pembakaran batu kapur. Efek utama debu kapur terhadap tenaga kerja berupa kelainan paru baik bersifat akut dan kronis, terganggunya fungsi fisiologis, iritasi mata, iritasi sensorik serta penimbunan bahan berbahaya dalam tubuh. 
  • Efek terhadap saluran pernapasan adalah terjadinya iritasi saluran pernapasan (ISPA). Salah satu dampak negatif dari kegiatan pengolahan batu kapur tersebut adalah menurunnya kualitas lingkungan yang ditandai adanya pencemaran udara dan meningkatnya jumlah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan saluran pernapasan.

  • Berdasarkan riset di Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Propinsi Gorontalo, kasus kesehatan yang meningkat adalah :  ISPA 348 kasus, asma 185 kasus, dan Pneumonia 10 kasus.

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study, yaitu suatu rancangan yang mengkaji dinamika korelasi atau assosiasi antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) pada saat yang bersamaan (Point Time Approad).

Itu sebabnya, sejak 2014 lalu pemerintah telah melarang penambangan batu kapur di beberapa wilayah yang mengalami penambangan liar.

Upaya Kang Deden didukung oleh Kampung Berseri Astra


    Kadispar Bandung Barat, Sri Dustirawati; Penggerak KBA Cidadap, Kang Deden; dan Boy Kelana Soebroto, Kepala Divisi Komunikasi Korporat PT Astra International Tbk saat penanaman pohon. (pic.courtesy : kumparan.com)


    Upaya kang Deden untuk menggalakkan dan menyadarkan masyarakat sekitar, ternyata tak bertepuk sebelah tangan. Tepat di tahun 2017, Astra melanjutkan kegiatan pelestarian alam. Salah satunya melalui program Kampung Berseri Astra.

    Di Kampung Berseri Astra Cidadap terdapat berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. Seperti pembibitan tanaman, pembuatan kompos, biogas, pengelolahan tumbuhan hidroponik, bank sampah, dan mini gallery sebagai UMKM yang menyediakan karya warga sekitar.

"Astra turut berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, melalui berbagai kegiatan di bidang lingkungan," tutur Chief Corporate Affairs Astra Pongki Pamungkas.
    Dia menambahkan Astra telah menanam lebih dari 5 juta pohon di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa.

    Kegiatan Kampung Berseri Astra Cidadap yang diinisiasi oleh Grup Astra merupakan wujud nyata kontribusi Astra di bidang lingkungan. Karena kerusakan lingkungan di area sekitar Kampung Berseri Astra Cidadap merugikan masyarakat.

Trembesi di Area Konservasi Stone Garden


    Guna mendukung pelestarian destinasi wisata ekoturisme Stone Garden Geo Park. Pada 22 November 2019, ditanam sebanyak 600 pohon trembesi di area konservasi Stone Garden.

    Head of Corporate Communications, Astra Boy Kelama Soebroto berharap penanaman ratusan pohon trembesi ini bisa melestarikan destinasi wisata ekoturisme Stone Garden Geo Park.

"Ini menjadi salah satu wujud kontribusi Astra untuk pelestarian lingkungan," ucapnya, di Area Stone Garden.


    Penanaman pohon trembesi di area konservasi Stone Garden/ Medcom.id/K. Yudha Wirakusuma.

    Trembesi dipilih karena jenis pohon itu tumbuh lebih cepat. Selain itu juga cocok untuk jenis tanah di kawasan Stone Garden yang cenderung kering. "Kami harap pohon trembesi ini juga bisa menahan longsor," kata Boy.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Kadisparbud) Kab. Bandung Barat, Sri Dustirawati mengatakan, penanaman ratusan pohon trembesi ini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

    "Karena banyak sekali masyarakat yang mata pencahariannya bergantung pada Stone Garden. Juga kalau terjadi bencana kan masyarakat sendiri yang terdampak," ungkap Sri.

Sekilas Tentang Stone Garden




    Hamparan tanah luas berbukit diisi oleh batu-batu besar menjadi pemandangan pertama saat menginjakkan kaki di Stone Garden yang berada di Kampung Girimulya Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat Kab.Bandung Barat, Jawa Barat. Batu-batu di atas tanah lebih kurang 2 hektar ini mirip batu korang yang biasanya ada di laut.

    Berada di ketinggian 908 Mdpl, konon batu-batuan di Stone garden ini terbentuk dari sisa puing-puing dasar danau purba Bandung. Alhasil para wisatawan tak ingin melewatkan sesasi keindahan panorama batu kapur yang sangat eksotis. Mulai dari berfoto hingga berwisata sejarah dan budaya.



Mengenal Kampung Berseri Astra & Desa Sejahtera Astra

Kampung Berseri Astra merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang mengintegrasikan inisiatif 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, dalam satu komunitas kampung.

    Melalui program Kampung Berseri Astra ini masyarakat dan Astra dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.

    Pengembangan lebih lanjut KBA adalah Desa Sejahtera Astra (DSA) yang menjadi program kontribusi sosial Astra di bidang kewirausahaan berbasi kawasan. 

    Program ini bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas, start-up, serta masyarakat desa dalam pengembangan ekonomi pedesaan berbasis potensi dan produk unggulan desa. Dalam program DSA terdapat pendampingan bagi masyarakat desa, mulai dari pelatihan, penguatan kelembagaan, bantuan prasarana, hingga fasilitasi akses permodalan dan pemasaran produk.


Astra mengadakan kegiatan ramah lingkungan di Kampung Berseri Astra, Cidadap, Padalarang, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung pelestarian lingkungan dan wisata ekoturisme Stone Garden Geo Park.

Kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan di KBA Cidadap ini meliputi pembibitan tanaman, pembuatan kompos, biogas, pengelolahan tumbuhan hidroponik, bank sampah, dan mini gallery sebagai UMKM yang menyediakan karya warga sekitar. 

Boy Kelana Soebroto, Kepala Divisi Komunikasi Korporat PT Astra International Tbk., mengatakan Kampung Berseri Astra merupakan salah satu program utama kontribusi sosial Astra selain Satu Indonesia Award.

“Saat ini kami telah memiliki 305 penerima Satu Indonesia Award, dimana program ini terintegrasi dengan Kampung Berseri Astra yang saat ini jumlahnya ada 86. Sementara itu, kami juga memiliki program Desa Sejahtera yang berfokus pada kewirausahaan. Jumlah saat ini adalah sebanyak 695 desa,” kata dia. 

Lebih jauh, Boy menjelaskan setiap kampung berseri memiliki penggerak, dan Astra sebagai korporasi memberikan pendampingan dan bantuan alat.

Pada kegiatan kali ini, Astra juga menanam 600 pohon trembesi di area konservasi Stone Garden. Pengembangan Stone Garden dimulai pada tahun 2017, dan kemudian dilanjutkan pada pembinaan Kampung Berseri Astra Cidadap. Sampai saat ini tercatat ada sekitar 5 juta pohon yang telah ditanam oleh pihak Astra di berbagai wilayah di Indonesia.

Sementara itu, Deden Syarif Hidayat, penggerak Kampung Berseri Astra cidadap dan juga ketua komunitas Forum Peduli Karst Citatah (FP2KC) mengatakan inisiasi yang saat ini dilakukannya merupakan cara untuk membenaho lingkungan sekitar dengan mengembangkan kampung berbasis konservasi yang dapat memberikan peluang mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitarnya.

Awalnya, masyarakat desa Padalarang bermata pencahrian penambang kapur. Namun, hal tersebut berimbas pada rusaknya ekosistem pegunungan karst di wilayah Cidadap, Padalarang. “Aksi kami hari ini adalah untuk melindungi dan menjaga ekosistem pegunungan karst di Cidadap, Padalarang. Karena kerusakan lingkungan akan berdampak pada kehidupan warga sekitar,” kata dia menjelaskan.


Kegiatan di bidang lingkungan di Kampung Berseri Astra Cidadap 

  • Pertama pengelolaan sampah organik yang terdiri dari komposter cair, padat dan gas.
  • Kedua, pengelolaan sampah anorganik yang terdiri dari usaha mendirikan bank sampah dan mengolah sampah menjadi kerajinan tangan. 

  • Ketiga, budi daya tanaman secara hidroponik, pembibitan, aquaponik, tanaman obat keluarga dan tanaman buah dalam pot.
  • Keempat, gerakan penghijauan, serta ketahanan pangan di Pekarangan Rumah, dan aksi penanaman pohon, tanaman dan sayuran, Pranaraksa Astra. Aksi ketahanan pangan ini nantinya diharapkan dapat menjadi bahan sumber pangan masyarakat sehari-hari.

Di bidang pendidikan, KBA Cidadap membina posyandu, memberikan edukasi lingkungan kepada anak anak usia dini dan sekolah dasar, memberikan pendidikan kesehatan dan seni budaya. 

Sementara di bidang kesehatan, KBA Cidadap juga membantu penyediaan air bersih untuk penghijauan dan keperluan rumah tangga, terutama saat kemarau. 

Di bidang kewirausahaan, Astra melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang usaha rumahan ramah lingkungan dan inovatif. 

Kedepan, kegiatan pelestarian KBA Cidadap diharapkan dapat terintegrasi dengan wisata ekoturisme Stone Graden Geopark, Padalarang.


Sebagai tambahan, Stone Graden Geopark direncanakan akan menjadi destinasi wisata Geopark berskala nasional bersanding dengan Geopark Ciletuh di Sukabumi, Geopark Pongkor di Bogor, Geopark Pangandaran, dan eopark 10 ribu Bukit di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun depan.

2 komentar

  1. Penambangan sudah menjadi sumber daya alam Indonesia yang membawa dampak besar ke ekonomi bukan? Tapi baru tahu kalau ini berdampak ke lingkungan, perlu literasi tentang lingkungan dan kegiatan manusia yang menghancurkannya, nih. Dari dulu tertarik dengan Bandung, tetapi baru tahu ada Stone Garden sebagus ini. Terima kasih informasinya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, ternyata ada loh area wisata yang tadinya adalah berasal dari "kerusakan lingkungan" .. sungguh kreatif ya

      Hapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)