KENALI SOFTWARE PENARIK REZEKI

Benarkah Memiliki Software ini, Rezeki terus mengalir deras?


Samino tak pernah menyangka, hidupnya akan berubah total dan drastis ketika ia secara tak sengaja bertemu E. Turikan, rekan kecilnya dulu.

Turikan, bocah dekil berambut merah dengan tinggi melebihi rata-rata teman sekelasnya di SD Negeri Trangkil - lekat dalam benak Samino sebagai seorang yang nyaris tak pernah mengenakan sepatu. Satu-satunya sepatu yang ia miliki, dipakai bergantian dengan kakaknya, Tugiran. Mereka mengenakannya hanya di jam pelajaran olahraga saja!

Samino bertugas membersihkan seluruh lantai gedung di Wing C pagi itu, ketika matanya bersirobok dengan sosok yang seolah dulu ia kenal.

Sebagai seorang pegawai rendahan di sebuah perusahaan swasta outsourcing, Samino tentu tak berani menatap lama semua orang yang ia temui. Mungkin saja, orang itu adalah aktor, atau selebriti papan atas, sehingga wajahnya terasa akrab.

Samino melanjutkan mengepel lantai dengan alat vacum cleaner raksasanya, ketika pundaknya ditepuk.

  "Maaf, mas. Kamu namanya Samino bukan?" orang yang tadi ia lihat menyapanya. 

    "Eh, benar pak, saya Samino. Ada yang bisa saya bantu, pak?" ia menyahut sambil menepuk dada kirinya, tanda hormat.

Senyum orang berperawakan tinggi besar itu melebar, "Kamu pasti lupa denganku, No. Aku Erik, teman kecilmu bermain gobak sodor di pabrik gula itu!"

Mata Samino membulat. Ah, ia pasti salah orang. Sepintas, memang raut wajah ini ia kenal. Tapi namanya kan Turikan -bukan Erik! Orang itu tertawa kecil. 

    "Iya No. Aku Erik Turikan, teman kecilmu loh!" 

Keduanya pun berjalan ke arah sudut lobby, ke sebuah coffee shop mewah setelah Samino bergegas ijin pada rekannya, untunglah pekerjaannya sudah ia tuntaskan.

Singkat cerita, Erik -atau Turikan- saat ini menjabat sebagai Direktur di salah satu perusahaan pelatihan SDM. Ia sendiri memiliki peternakan sapi yang luas di dekat Trangkil, dan sesekali pulang untuk mengontrol peternakan tersebut.

Erik mengajak Samino untuk berkunjung ke kediamannya, dan setelah berbincang beberapa kali, akhirnya Samino menjadi salah satu pegawai Erik yang bertugas untuk mengawasi peternakan sapinya di Trangkil!

***

Hai gaesss... cerita di atas kuambil dari salah satu pengalaman pribadi Samino - nama disamarkan - yang setelah menerapkan software penarik rejeki, saat ini ia sukses menjadi Manajer di salah satu perusahaan penyedia frozen food terkenal dan sekaligus memiliki peternakan unggas kecil di sebuah desa di Trangkil, Jawa Tengah.

Kali ini karena penasaran dengan konsep rejeki - magnet uang - dan aneka jenis cara menarik rejeki yang seliweran di aneka platform medsos, aku memutuskan buat menuliskannya. 

Selain sambil belajar, juga untuk pengingat bagaimana cara menggunakan software ini (^_^)


Awalnya, tentu saja aku melihat banyak sekali bukti nyata di sekitarku, baik itu dari keajaiban shalawat, keajaiban doa, hingga manifestasi dan itu semua membentuk sebuah kesimpulan bahwa : ada sebuah software tertentu di hati atau dalam pikiran kita yang dapat menarik datangnya uang atau sebaliknya : menolak uang!

Di mana membeli software ini?

Ahaahaaa.. ternyata software ini ada di dalam diri kita, yes.. kita, manusia! Dan ini berlaku tanpa kecuali. Bedanya, kita mungkin belum maksimal menggunakannya, sementara semua orang-orang kaya di dunia adalah orang-orang yang telah menggunakan software ini secara maksimal!

Nah apa sih software penarik rezeki dan keberlimpahan itu?

Ia tak lain adalah mindset dan rasa tertentu yang diakses di dalam pikiran dan perasaan kita - sehingga dapat menarik datangnya uang dengan mudah!

Yuk kita bongkar dulu deskripsinya.

1. Pikiran dan perasaan manusia bagaikan sebuah magnet yang dapat menarik kejadian serupa - sebagaimana isi yang mendominasi di dalam mindset dan rasa itu sendiri.



Jika aku - kamu - kita memiliki mindset dan rasa ini, maka dapat dipastikan uang mudah kita dapatkan. Dia tidak peduli bagaimana kondisi kita saat ini, tidak peduli apa pekerjaan kita, bahkan tidak peduli berapa penghasilan yang kita dapatkan.

Sebaliknya, jika kita tidak memiliki rasa ini, tidak memiliki mindset ini, maka uang pun enggan mendekat kepada kita ---> bahkan jika kamu mendapatkan warisan banyak uang sekali pun!

Tak jarang, karena kita tak memiliki mindset dan rasa ini maka cepat ataupun lambat uang malah cepat habis! 

2. Segala sesuatu di dunia ini diciptakan dari energi dan energi tidak dapat dimusnahkan 


Energi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. E = mc2

Kamu pasti sudah tahu bahwa uang adalah bagian dari energi itu sendiri.  

Yaaap.... segala sesuatu di dunia ini terbentuk dari energi.

Energi itu hanya berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Nah, uang adalah salah satu manifestasi dari energi yang kita niatkan menjadi bentuk mata uang yang memiliki nilai dan menjadi alat tukar yang sah.

Apa hubungan antara energi dengan mendatangkan uang dan rezeki?

Uang dan rezeki adalah bagian dari energi itu sendiri. Energi yang ada dalam diri kita yang menarik datangnya uang itu - bahkan energi yang ada dalam diri kitalah yang berubah bentuk menjadi uang.

Jika ada seseorang yang mengalami kesulitan uang misalnya itu artinya energi yang ada dalam dirinya juga kurang banyak sehingga yang termanifestasi menjadi uang juga sedikit 

Sebaliknya bila energi yang ada dalam diri kita ya itu cukup banyak maka itu pula yang termanifestasi menjadi bentuk uang

Lantas bagaimana caranya mengubah bentuk energi tersebut menjadi mata uang dan kekayaan atau menjadi rezeki yang melimpah?

Caranya ialah dengan memiliki mindset dan rasa tertentu.

Secara teknis mindset ini adalah apa yang kita pikirkan dan apa yang kita pikirkan selalu berubah menjadi rasa atau emosi. Nah, emosi adalah singkatan dari Energy in Motion.


Bila ini dikaitkan dengan menarik rezeki dan uang, maka dapat dipahami bahwa dari sebuah energi yang ada dalam diri kita, itu berubah menjadi tindakan-tindakan tertentu dan ide-ide tertentu yang akhirnya dapat dikonversi menjadi uang.

Tapi, penting dicatat bahwa rasa atau emosi ini adalah hasil dari apa yang kita pikirkan, alias tergantung dari mindset kita.

Mindset kita sangat menentukan apa yang kita rasakan, termasuk soal uang ataupun rezeki ini.

Nah, rasa dan mindset apa saja yang harus kita miliki agar berubah menjadi energi yang kuat dan dapat menarik uang dengan mudah cepat dan menyenangkan?

Lima mindset yang dapat menarik uang 


Satu : mindset uang ada di mana-mana 

Milikilah mindset bahwa hakikatnya uang itu berada di mana saja! Uang berada di mana pun sama halnya dengan udara. Di mana pun kita berada, di situ terdapat udara yang siap kita hirup. 

Uang juga sama. 

Jika dalam pengertian secara energi, uang adalah bentuk manifestasi dari energi yang memiliki nilai tertentu dan dapat dijadikan alat tukar. 

Maka secara energi bila kita memiliki pemikiran bahwa uang itu ada di mana-mana, dalam tanda kutip bentuk energi - maka hal ini sangat berpotensi menjadikan pikiran kita menariknya menjadi kenyataan.

Yuk, belajar dari sejarah yaitu tentang seorang sahabat Rasulullah bernama Abdurrahman bin Auf ra. 



Beliau sahabat Nabi yang sangat kaya dan dermawan, dan beliau mengatakan, "Jika aku mengangkat sebuah batu, niscaya di dalamnya kutemukan emas."

Ya, walau pun hanyalah simbolik saja - sebuah metafora, perumpamaan tersebut menggambarkan bahwa beliau itu memiliki mindset uang ada di mana-mana! 

Rezeki itu tak terhingga jumlahnya. Harta itu berlimpah di dunia ini. Harta disediakan Allah swt tak terbatas, berupa sumber daya dan bisa didapatkan dengan cara apapun, potensi ini yang harus kita ulik.

Metafora di atas, "mengungkit sebuah batu pasti di bawahnya ditemukan emas" : emas adalah simbol harta dan kekayaan, artinya beliau ber-mindset uang itu ada di mana-mana. 

 jika kita memiliki pemikiran seperti ini maka tentu akan berpengaruh pada rasa di hati bahwa uang memang mudah didapatkan. 

Ketika kita sudah "KLIK" maka berpengaruh pada respon semesta terhadap diri kita - dan pada tindakan kita yang melahirkan ide-ide cemerlang untuk menghasilkan banyak uang. 

Mindset dan rasa inilah yang dimiliki oleh orang-orang kaya di dunia ini. Inilah software yang mereka miliki, tapi yang tidak dimiliki oleh orang-orang miskin. 

Kebanyakan orang miskin berpikir justru uang itu susah didapatkan! 

>> Uang itu langka 
>> uang itu terbatas 
>> uang itu sedikit 

Bahkan anak-anaknya pun diajari agar mereka tahu bahwa mencari uang itu susah yaaa.. sehingga kemiskinannya akan terus turun temurun tidak ada hentinya, kecuali ada di antara anak turunnya yang memiliki mental kaya atau berhasil mengubah mindset sehingga akan mengubah hidupnya. 

Dua : mindset nilai tambah 

Bagi kebanyakan orang kaya, memiliki nilai tambah itu adalah suatu kewajiban.  Karena itulah yang dapat menarik banyak uang ke dalam hidup mereka.

Artinya mereka selalu berpikir bagaimana memberikan yang terbaik kepada orang lain : baik berupa produk ataupun jasa-jasa yang mereka jual. 

Nilai tambah adalah : nilai manfaat, nilai guna, ciri khas dan keunikan tersendiri bagi dirinya. 

Jika anda memiliki sebuah produk misalnya tanyakan pada diri Anda :
  • apa nilai tambah pada produk saya ini yang dengan itu banyak diminati oleh orang? 
  • apa nilai tambah pada produk jasa ataupun layanan saya ini?

    Nilai tambah sangat penting dan berperan untuk menendongkrak penjualan.
Misalnya :


Ada seorang dokter gigi. Ia sangat profesional melayani pasiennya, cepat dan memuaskan, hasilnya bagus dan ia tidak peduli pasiennya itu orang miskin atau orang kaya - si dokter tetap saja menarik tarif dengan harga tertentu yang sama antara si miskin dengan si kaya. 

Mengapa demikian?
Karena si dokter ini merasa punya nilai tambah. Dia berani menjual jasanya itu, karena yakin dirinya profesional, dirinya mampu memberikan solusi yang terbaik, dirinya mampu berdedikasi dan layanannya memuaskan. Itulah nilai tambah yang dia miliki. 

Salah satu hal menarik antara orang kaya dan orang miskin adalah tentang mindset : bahwa orang kaya berpikir dan merasa sudah memiliki banyak uang sedangkan orang miskin selalu dan selalu berpikir kekurangan uang!

Tiga : Berani bermimpi dan berimajinasi

Orang kaya selalu berani bermimpi dan berimajinasi : mereka sudah memiliki banyak uang, sudah memiliki perusahaan besar, sudah memiliki rumah yang bagus, sudah memiliki mobil yang mewah.

Tidak peduli bagaimana kondisinya saat ini, bila berani bermimpi besar sudah memiliki banyak kekayaan. 

Maka itulah yang ia dapatkan cepat ataupun lambat itulah yang menggerakkan dirinya - potensinya - sumber dayanya - ide-ide dan kreativitasnya dan usahanya untuk mencapai impiannya itu!

Bagi orang yang bermental kaya, bila mereka makan di restoran misalnya mereka akan berpikir "Bagaimana caranya memiliki restoran yang seperti ini ya?". Mereka berpikir untuk menjadi pemilik restoran itu atau punya usaha yang sepadan 

Kebalikannya; orang yang bermental miskin akan berpikir bagaimana caranya kerja di restoran seperti itu, dia berpikir gajinya pasti UMR, gajinya pasti besar!

Orang dengan mental miskin kebanyakan takut bermimpi besar, takut bermimpi yang tinggi, takut bermimpi sudah punya banyak kekayaan, takut mimpinya terlalu ketinggian, dan sebagainya. Maka yang ditarik dalam hidupnya juga demikian 

Mindset dan yang biasa didengar adalah : "Uang itu enggak dibawa mati, uang itu sumber petaka, orang kaya itu sombong banget, kuburannya orang kaya dan si miskin ya sama saja di tanah gitu..." 

Ada lagi nih, yang dikaitkan dengan Sang Pencipta;

"Rezeki itu sudah ada takdirnya sendiri, sudah diatur oleh Tuhan!" 

Jadi, mimpinya otomatis akan rendah juga, yakni hanya sekedar bisa makan setiap hari, sudah cukup, sudah disyukuri, nerimo ing pandum.

Mereka enggak sadar pemikiran-pemikiran seperti inilah yang memicu mereka berjarak dengan kekayaan dan hanya mengundang kemiskinan seumur hidupnya

Empat : mindset tawakal dalam kitab suci itu sudah ada! 



Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya dia pasti mencukupinya 

Nah, tawakal di sini bermakna percaya sepenuh hati - bahwa Allah pasti memberikan kecukupan dan kemakmuran, sehingga tidak ada rasa khawatir lagi dalam dirinya mengenai persoalan rezeki! Ini berbeda dengan pasrah yaa..

Orang bermental miskin biasanya berucap seperti ini kurang lebih; "Saya pasrah dengan takdir Allah." Itu sih ngga salah, itu enggak apa-apa. Ya memang manusia ditakdirkan oleh Allah, ya enggak ada yang bisa lepas dari takdir Allah. 

Tetapi pasrah dan tawakal itu bedanya tipiiis banget. Yang satu terkesan menunjukkan ketidak berdayaan dirinya akan mengelola potensi dan sumber daya -sehingga penghasilannya kecil, kemudian ia berkata "Ini kan sudah ketentuan Tuhan?" dengan harapan orang lain membenarkan kondisinya itu!

Inilah perbedaan mendasar antara orang yang bermental kaya dengan orang yang bermental miskin. Orang bermental kaya selalu tawakal kepada Allah dengan usaha semaksimal mungkin, secerdas mungkin untuk mengeksplorasi sumber daya dirinya ataupun lingkungannya sehingga menghasilkan banyak uang.

Dia akan mengeksplorasi ide-ide, gagasan, tindakan-tindakannya karena adanya sebuah keyakinan bahwa Allah sudah menjamin rezeki setiap makhlukNya lewat jalan usaha dan doa, dengan begitu perasaannya yang muncul adalah perasaan netral - artinya tidak khawatir namun justru ada rasa percaya sepenuh hati dengan jaminan rezeki dari Allah! 

Lima : Selalu punya planning dan strategi

Yes, doa tak akan bekerja tanpa upaya. 

Sebagai upaya secara teknis misalnya menyusun strategi bekerja, berbisnis, punya planning dan sebagainya, dan disertai dengan tawakal sebagai upaya non teknis atau upaya secara spiritual dengan adaran dan pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Itu namanya usaha maksimal : doa & bekerja. 

Biasanya, orang bermental miskin tidak. Yang ada adalah tidak maksimal dalam mengelola sumber daya yang ada dalam dirinya. 

Mereka pesimis sebelum bertindak, mereka berpikir negatif, tidak pandai menangkap peluang, tidak pandai mengeksplorasi sumber daya dirinya ataupun lingkungannya, tidak memiliki keberanian bermimpi besar, dan menyusun strategi sehingga hasilnya juga kecil gitu loh... 

Hal ini diperkuat lagi dengan kata-kata : "Saya pasrah dengan ketentuan Tuhan!" 

itu sih bukan pasrah tapi itu apes gitu ...

Satu lagi yang tak kalah penting. Karena tolok ukur bersyukur itu pas ditambahkan nikmat-nikmatnya, termasuk nikmat rezeki uang - maka kalau ada orang berkata : kita syukuri saja semuanya - namun dalam hidupnya gak ada perkembangan finansial yang membaik, atau justru kekurangan uang ...itu artinya rasa syukurnya masih kurang tepat!

Ingat! Bila bersyukurnya sudah tepat, pasti nikmat Allah ditambahkan kepada hamba yang bersyukur itu! 

Keberlimpahan ini pun akan ditandai dengan hidup yang lebih stabil. Ya dinamis kesehatannya, keharmonisan keluarganya, kebahagiaan hidupnya juga terus meningkat. 

Kenapa yang benar adalah rezeki itu berupa materi?

Karena itu konsep rezeki dari Al-qur'an - dari Bible, dari kitab suci. 

Sebagai muslim, konsep rezeki secara literatur Al-qur'an itu dapat diinfakkan alias dapat digunakan untuk menghidupi keluarga, bisa untuk zakat, bisa disedekahkan, karena bentuknya materi berupa harta atau sumber daya lainnya.

Sedangkan kalau kesehatan, atau keimanan, kebahagiaan, keharmonisan itu adalah nikmat dari Allah yang sifatnya non materi.

So, apakah rezeki non materi bukan nikmat dari Allah? 

Itu adalah bagian dari nikmat Allah, sementara kalau REZEKI itu konsepnya lebih terkhusus pada materi -yang dapat diinfakkan atau dapat dimakan langsung oleh orangnya! 

Terbayang bukan, ketika kita benar-benar bersyukur, nikmat kesehatan, nikmat keharmonisan dan sebagainya juga bersamaan diberikan? Karena itu sudah janji Allah! 

Oke kita udah bicara panjang lebar, sekarang bagaimana sih caranya supaya bisa memiliki mindset bersyukur yang tepat dan dapat menarik keberlimpahan?

Gampang. 
  • Pertama, miliki rasa gembira dengan berapapun uang yang kita miliki saat ini .
  • Dua, hindari perasaan mengeluh seberapa sedikit pun uang yang dipunya. 

Misalnya :

Jangan sekali pun terbesit pikiran : "Waduh, uangku sudah menipis, uangku sudah mau habis," tapi alihkan dengan berpikir "Uangku sudah banyak berguna bagi diriku atau untuk keluargaku!" 

Kedua : Jangan pernah meminta-minta bantuan kepada orang lain dengan menunjukkan harga diri yang rendah! 

"Pak, maaf uang saya lagi habis, saya belum makan seharian, anak-anak butuh biaya, dan sebagainya..." 

Ini adalah sikap mental yang sangat dibenci oleh energi uang yakni perasaan rendah diri.

  • Kuatkan mental dulu dan bersabar, syukuri apa yang ada dulu nikmati dulu yang ada 
  • Kuatkan mental dan iman. Kalau muslim bisa nambah tahajud atau bisa salat duha berdoa berzikir langsung, usaha entah apapun yang bisa dilakukan dengan cara HALAL. 

    Itu dia lima sikap mental dan perasaan yang dapat menarik rezeki dan keberlimpahan dalam hidup kita. Lima mindset yang dapat menanamkan software rezeki berlimpah pada diri kita!

    Yuk kita terapkan ke diri kita mulai sekarang!

Sumber :
Youtube NLP dan gambar dari berbagai sumber

26 komentar

  1. Memiliki mindset dan pikiran positif, disadari atau tidak, memang berpengaruh terhadap apa yang akan kita lakukan nantinya. Tapi tentunya saya sepakat, mindset yang baik disertai usaha maksimal, selanjutnya tawakal kepada Allah. Apapun hasilnya, tetap merasa cukup.

    BalasHapus
  2. aku tuh suka liat video afirmasi positif penarik uang atau rejeki di tiktok mba, kalo gak salah ada sound-nya juga tuh, semoga kita semua kaya raya yaaa aamiin bisa naik haji dan healingnya umroh aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah aamiiin iya aku sering liat di beranda, saat ini banyak yang kembali "pake jalur langit"

      Hapus
  3. Baca ini jadi teringat mantan Bos yang selalu bilang kalau dia punya software penarik uang. Waktu itu tergiur banget karena emang mau kerja yang menghasilkan banyak duit. Eh ternyata zonk, hahaha

    afirmasi positif, mindset memang wajib. Usaha dan doa kudu seimbang

    BalasHapus
  4. mindset positif itu kunci ya karena apa yang ada di pikiran kita itu yang bisa kejadian juga ya di hidup kita. Kalau mikirnya uangnya gak ada, uangnya gak cukup, ya jadinya benar gak ada, benaran gak cukup karena gak ada usaha untuk bisa jadikan yang gak ada menjadi ada ya.

    BalasHapus
  5. Masya Allah, pikiran positif begini nih yang mana bisa mendatangkan rezeki kapan saja dan di mana saja.

    Pola pikir lama yg mengatakan bahwa susah cari uang, sulit dapat kerjaan, uang cepat habis, dan sejenisnya, yarus mulai digsnti dg pola pikir yg kebih bagus seperti uang ada di mana-mana, ada ude ada uang, selama berusaha Insya Allah rezeki datang, dan lainnya.

    BalasHapus
  6. Uang memang bukan segalanya, tetapi kita butuh uang untuk menjalani kehidupan. Tentu saja ini benar bukan hoaks. Mencari rezeki harus penuh ikhtiar, tawakal, keyakinan dengan seluruh pikiran dan tenaga, uang akan didapatkan. Tak ada yang turun dari langit tiba-tiba tanpa usaha.

    BalasHapus
  7. sudah berdoa dan ikhtiar, maka tawakal menjadi kunciannya.
    apalagi diimbangi pula dengan mindset: "Fenni banyak uang.. alhamdulillah uangnya Fenni banyak" aamiin (sambil doa juga daku Mak, ehehe)

    BalasHapus
  8. wah sebuah konsep yang berani tentang rezeki, mungkin aku kategori bermental miskin mak xixixi, tapi alhamduliillah selalu bersyukur dan yakin tercukupi.

    BalasHapus
  9. Itu yang diterapkan beberapa orang tua wali santri ketika Syawal kemarin kami ketemu.
    Di sebuah Pondok Pesantren. Bisa dibilang uang masuk cukup besar, sekitar 10 juta. Sebagian merasa keberatan. Tapi sebagian baisa saja.
    Yang biasa saja ini ngobrol, untuk biaya anak mondok, jangan kecil hati, yakin kalau biaya untuk mondok anak itu sebenarnya berserakan dimana-mana. Tinggal kita punya keyakinan saja.

    Mungkin, ditambah dengan software ini sehingga rezekinya selalu ada aja di saat dibutuhkan ya

    BalasHapus
  10. yang penting usahain tetap berpikir positif supaya mental tidak down dan terus berusaha mencari rezeki. betul kata mbak, berani bermimpi besar biar semangat terus.

    BalasHapus
  11. Betul banget nih, penting buat menjaga mindset. Meski dalam praktek nya kadang kala di uji sama rasa khawatir dan cemas melihat realita. Bismillah yaa, semoga mindset positif ini bisa terus diupayakan dan dijaga keberadaannya, supaya keberlimpahan selalu meliputi hari-hari kota 😇 semangat

    BalasHapus
  12. Bismillah, mental orang kaya nggak mengenal tanggal tua ya, Mak. Karena mindset-nya sudah punya banyak uang. Kalau uang menipis, mindset-nya "uangku sudah berguna banyak untuk diriku dan keluargaku."

    Dan Masya Allah contohnya tepat banget nih dengan Abdurrahman bin Auf RA, orang yang terkenal gagal miskin. Semua yang beliau sentuh bisa laku ya, Mak. Waktu hijrah ke Madinah Abdurrahman bin Auf meninggalkan seluruh hartanya kecuali baju yang ia kenakan, tapi cuma butuh waktu beberapa bulan sudah jadi orang kaya lagi.

    Terima kasih, Mak, aku suka sekali tulisannya. Mari kita tarik rezeki sebanyak-banyaknya.

    BalasHapus
  13. Setuju Mbak. Meskipun kondisi keuangan lagi meipis, tetep bermind set kaya, insya Allah rezeki akan berdatangan.

    BalasHapus
  14. ini mungkin mirip dengan konsel Law of Attraction yaa yang juga mengajarkan kita untuk mengubah mindset. jujur nih mbak aku masih sering bilang uang habis sama anak-anak kalau mereka terus-terusan minta jajan padahal harusnya bilangnya jangan gitu karena kayak berasa berdoa kalau uang habis

    BalasHapus
  15. Waktu baca sekilas tentang software penarik rezeki kirain tadi memang ada softwarenya bagaikan mesin gitu. Tapi ternyata yang ini beda ya mak, memang untuk mengatur mindset kita agar terus positif agar rezeki pun mengalir ya.

    BalasHapus
  16. Mindset ini penting sekali.
    Akubaru merasakan dan bener-bener aku lakukan pas lulus SMA, ka Tanti.
    Jadi pas SMA cuma sekedar, "Oh gini teorinya.."
    Tapi pas aku bener-bener diijabah rasanyaaa.. mashaAllaa~

    Sederhananya kalau akutu seperti memberikan hal yang terbaik untuk orang lain (bukan kalo gak seneng, berarti aku kasih ke orang lain..)) sama hati-hati dalam berbicara. Buatku, ketika uda berbicara, itu beneran bisa jadi ijabah.
    Jadi ketika punya keinginan, selain dibicarakan, ditulis dan didoakan agar lekas ijabah.

    ..and it works!

    BalasHapus
  17. Jadi softwarenya itu berasal dari diri kita sendiri.
    betul banget mindset itu penting banget apalagi saat kesulitan
    tawakal dengan usaha dan doa, aku pernah ngerasain itu
    karena keyakinan sama rejeki, saat sulit insyaAllah ada pertolongan

    BalasHapus
  18. Ternyata software penarik rezeki dimiliki semua orang ya Makneng tergantung kita mau memaksimalkan penggunaannya atau tidak.. terima kasih pencerahannya ya..

    BalasHapus
  19. wah menginspirasi banget nih mak neng tulisannya.. abis baca ini jadi mikir, iya juga ya semuanya tuh sebenernya tentang mindset ya maaaak.. semoga bisa punya mindset positif yang narik hal hal positif jugaaa.. aamiin

    BalasHapus
  20. Software yang sebenarnya dimiliki setiap manusia yah, tinggal digunakan dan maksimalkan saja. Menginspirasi banget

    BalasHapus
  21. Masya Allah.. kalau sepintas baca judulnya pasti terheran-heran, wah software apaan nih. Makin dibaca, makin wah wah iyaa juga ya. Kuncinya di mindset, maka penting nih dari sekarang belajar berpikir positif. Berpikir baik.

    BalasHapus
  22. Setuju banget dengan apa yang dituliskan iya banget deh, mindset itu segalanya ya. Aku aja, dulu saat resign kerja kantoran, sangat takut dengan rezeki. Tapi dengan mindset yang selalu percaya adanya rezeki itu ada di mana-mana, maka benar saja, setiap bulannya ada aja rezeki.

    BalasHapus
  23. Ih baguuss banget tulisannya, Mbak Tanti.. pengingat diri bahwa kudu menjaga mindset agar tetap positif, berhusnuzon dan tetap ikhtiar dibarengi tawakal. Rezeki tuh ada dan sudah tersedia...tinggal diusahakan aja nih pake 'software'-nya ya.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)