Tips mengerjakan Skripsi




Tulisan ini dibuat karena ada postingan di blog milik Ika Hardiyan Aksari yaitu :  Mengerjakan skripsi itu harus tahan banting banget ya Mak?
Sebagai mahasiswi yang bermodal nilai sedang-sedang saja, karena saya memang sebenernya tidak begitu senang masuk ke jurusan ini ^ ^ maka saya sering mencari tugas atau makalah tambahan sebagai ‘tambalan’ nilai-nilai wajib yang jeblok. 

Anehnya, jika sudah menyangkut mata kuliah yang membutuhkan riset, deskripsi dan ujian open book  (bisa dipastikan antara pertanyaan dan modul pegangan pasti ga bakalan nyambung!) pasti saya juara. Nilai saya berkisar di A dan A+.  Apalagi jika saat itu ada presentasi. Teman-teman seangkatan yang nilainya cum laude pun kalah dengan saya!

Tibalah saat Tugas Akhir dan skripsi. Selama ini skripsi sudah menjadi momok buat teman-teman, karena sudah dipastikan kita akan :
a     Mengajukan beberapa judul makalah, sebagian pasti ditolak!
b   Saat presentasi, ketakutan dengan pertanyaan-pertanyaan dosen yang dianggap killer
c   Mengejar-ngejar dosen ^^

Saat itu saya mengajukan sebuah judul skripsi sederhana : Penjernihan Air Minum Dengan Metoda Bentonit - sub judul : Studi Kelayakan Air Minum.

Nah, kan tadi saya sudah katakan, nilai saya pas-pasan (kebanyakan karena tidak belajar malah ‘berkelana’ sebagai pecinta alam di gunung .. ck ck .. jangan ditiru, ya). Siasat berikut ini yang saya gunakan hingga lulus dengan nilai gemilang (jiah..)

1.    Usahakan cari dan ikuti dosen yang sedang mengerjakan proyek khusus, karena bisa dipastikan, beliau akan concern pada makalah kita (kan beliau juga punya kepentingan).
2.    Ikuti kemana beliau pergi (wah, rada psycho ya ^^) maksud saya, dalam koridor proyek beliau itu.
3.    Minta saran judul dulu pada beliau, tapi jika ternyata ngga bisa, usahakan gunakan kata ‘Metode’ dalam penelitian. Karena para peneliti wajib memiliki metode sebagai studi perbandingan dan acuan.
4.    Selalu siapkan alat peraga (!) misalnya : alat bantu penelitian, lembar hasil  riset atau survey dengan bentuk menarik (mapnya terpisah dari makalah, ya)
5.    Berikan pancingan pertanyaan yang membuat beliau bertanya balik kepada kita, catat, karena bisa jadi justru itu yang keluar saat  presentasi. Biasanya agak di luar jalur penelitian.
Misalnya, dalam kasus saya, dosen penguji malah debat soal daun kelor, karena saya menyatakan dalam kalimat pembuka, saya terpaksa harus berhadapan dengan penduduk desa yang enggan bersentuhan dengan daun kelor, karena mitosnya merontokkan ajian/susuk yang digunakan ^o^ .
6.    Saat presentasi, sisihkan uang saku dalam jumlah lumayan besar untuk mempersiapkan alat peraga yang tidak biasa atau unik.
Walau bagaimana, dosen sudah lelah membaca ratusan bahkan ribuan makalah, jadi jika dianggapnya tidak eye catching, dia akan membantai makalah anda, atau malah melirik sekedarnya karena bosan, hehe. Tapi kalau ada alat peraga, beliau bisa jadi mengagumi alat peraga anda.
( Hal ini saya ketahui setelah beberapa waktu kemudian menjadi trainer dan coach di beberapa perusahaan tempat saya bekerja.)
7.    Tampil rapi dan segar. Love at the first sight ! Jangan membuat penampilan menjadi kendala, walaupun ada anggapan don’t judge the book by it’s cover, tapi saya lebih suka membaca buku yang covernya menarik timbang yang lecek.
8.    Percaya diri, oke? .. Ingat! Ini kan penelitian anda, bukan mereka..jadi, pasti anda yang menulis dan riset yang jauh lebih tahu. Oh! Gunakan pertanyaan dan pernyataan yang ‘menonjok’ di awal kalimat, agar dosen tertarik ingin mendengarkan.
9.    Fokus. Tidak bias. Kalau dosen bertanya A jawab A, jangan melebar, jangan ‘nggeladrah’ usahakan jawaban menyempit dan tepat sasaran. 

Nah, semoga beberapa tips diatas bisa menjadi bahan pertimbangan buat yang sedang mengerjakan skripsi. Salam ^^

5 komentar

  1. Wah, judul skripsinya menggambarkan jurusannya *sok tau*

    Makasih tipsnya, Mak.

    Sedikit saran dari saya, apabila menggunakan foto yang bukan punya pribadi. Harap mencantumkan sumbernya, Mak. Seperti yang sering dibahas di KEB, hati-hati dengan masalah hak cipta ataupun copas mencopas.

    Tetep semangat ya, Mak ^^

    BalasHapus
  2. Mak, keren banget.
    Saya sampe berbinar-binat bacanya, jadi pengen cepet2 dibantai sama dosen :)
    Hihihihihi :)
    Teriamaksih tipsnya Mak.
    Hahahahaha.
    Sukkaaaaaaaaa :) #teriak-teriak

    BalasHapus
  3. Duuuh, harusnya saya udah baca artikel ini 18 tahun lalu yak, jadi bisa lebih yahud tuh dalam menghadapi para penguji. Hehe.

    Nice tips, Mak cantik. Berguna banget bagi yang sedang dan akan menghadap proses ini. :)
    TFS Mak.

    BalasHapus
  4. Banyak yg gagal menyelesaikan skripsi (thesis dan disertasi) karena ketika mengerjakan itu, kebanyakan sudah tidak ada perkuliahan. Jadi memang tergantung individunya, mau segera menyelesaikan atau malah menunda-nunda *pengalaman pribadi wkwkwk

    BalasHapus
  5. Kereeeen mbanget mbaak, sebagian masa remaja kampusnya mirip aku banget,mba. Suka kongkow mendaki gunung, nguber2 dosen sampe malempun setia dikejar, bikin sesuatu yang aktratif hingga dosen termehek2.Wkkkki.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)