Masa Depan Si Kecil Berawal dari Saluran Cerna yang Sehat


Penelitian Ungkap Kaitan Antara Kesehatan Saluran Cerna dengan Tumbuh Kembang Anak dan Kualitas Hidup Keluarga

Persepsi orang tua bahwa diare dan kolik pada anak adalah penyakit yang biasa terjadi seringkali mengakibatkan lambatnya tindakan dan kurang maksimalnya upaya penanganan gangguan pencernaan tersebut. Padahal, diare dan kolik dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak serta kualitas hidup keluarga. Hal inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya acara bincang-bincang bertajuk “Masa Depan Si Kecil Berawal dari Saluran Cerna yang Sehat” bersama Prof. Yvan Vandenplas dari Department of Pediatric, University of Brussels dan DR.Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) dari Happy Tummy Council.


DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) mengatakan, “Satu tahun pertama kehidupan merupakan waktu dimana saluran cerna terus berkembang untuk mencapai tahap penyempurnaan, sehingga gangguan pencernaan seperti diare dan kolik sangat rentan terjadi.” Laporan UNICEF dan WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2013, terdapat lebih dari 340.000 anak balita di seluruh dunia yang meninggal akibat diare. Angka ini menunjukkan risiko yang besar apabila diare tidak ditangani secara tepat.

Terkait dengan kolik, sebuah penelitian tahun 2005 berjudul A Prospective 10-Year Study on Children Who Had Severe Infantile Colic mengungkapkan bahwa 33,3% anak yang sering mengalami kolik di tahun pertama kehidupannya akan lebih sering merasakan nyeri perut berulang ketika usianya menginjak 10 tahun. Tidak hanya itu, 55% anak yang menderita kolik juga akan lebih sering mengalami gangguan tidur ketika memasuki usia yang sama. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas hidup keluarganya.

“Bukan hanya mengganggu tumbuh kembang si kecil, anak kolik juga dapat mempengaruhi tingkat kebahagiaan dan interaksi antar anggota keluarga, sehingga kualitas hidup keluarga menjadi menurun,” lanjut DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K). Penelitian tahun 2009 yang berjudul Infantile Colic, Prolonged Crying, and Maternal Postnatal Depression dan penelitian berjudul Psychosocial Status and Quality of Life in Mothers of Infants with Colic di tahun 2013 mengungkapkan bahwa anak yang menderita kolik dapat mengganggu pola tidur pada ibu dan memicu depresi, serta mengakibatkan rasa lelah, frustrasi, dan gelisah sehingga menurunkan kualitas hidup keluarga.

“Pemberian ASI eksklusif oleh ibu sangat dianjurkan karena ASI memiliki nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang si kecil, mulai dari perkembangan otak hingga peningkatan sistem kekebalan tubuh,” ujar Prof. Yvan Vandenplas.

Lebih lanjut Prof. Yvan Vandenplas menjelaskan, “Secara alami, ASI mengandung probiotik dan laktosa yang dapat menjaga kesehatan serta kenyamanan saluran cerna. Apabila terasa kurang, probiotik dan laktosa tambahan dapat diberikan kepada anak berusia tujuh bulan ke atas melalui makanan dan minuman olahan susu, seperti yoghurt dan keju.” 

Salah satu jenis probiotik atau bakteri baik, yakni Lactobacillus reuterimemiliki potensi untuk memberikan kenyamanan pada saluran cerna, sehingga mampu mengurangi gejala gangguan pencernaan. Sementara Laktosa atau karbohidrat yang terkandung di dalam susu mampu meningkatkan penyerapan nutrisi dengan menstimulasi pertumbuhan mikrobiota baik dalam usus, meningkatkan penyerapan kalsium, serta mineral lainnya.

“Jangan anggap remeh gangguan pencernaan seperti diare dan kolik. Walaupun dua gangguan pencernaan ini umum dialami oleh si kecil. Penanganan yang kurang tepat dapat membahayakan anak serta menurunkan kualitas hidup keluarganya. Jagalah saluran cerna si kecil dari sekarang untuk tumbuh kembang optimal serta kualitas hidup keluarga yang lebih ceria,” tutup Prof. Yvan Vandenplas.

---

8 komentar

  1. Dulu waktu kecil, saya belum mengenal jenis minuman probiotik ini.
    Dan lagi dulu kan saya sering main tanah atau mandi di sungai, jadi sering diare.. makanya banyak banget oralit di rumah.. hehe..

    BalasHapus
  2. ini bener banget..malah dalam hadits dibilang "sumber peyakit berasal dari pencernaan"..

    BalasHapus
  3. nahh betool pisan, pencernaan vital yaaa..

    inget waktu kecilnya olive sering bnget kolik :(

    BalasHapus
  4. makanya kalau anak punya masalah dengan pencernaan harus segera diperiksa ke dokter

    BalasHapus
  5. saluran pencernaan awal dari segalanya mbak :)

    BalasHapus
  6. Ngomongin bakteri di atas, kok jadi pingin Yakult, ya. Hahaha

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)