#1Hari1Ayat Fenomena Tayangan TV : Kapan Yaa, AlQuran Menjadi Landasan?
Kamis, 09 Januari 2014
Sahih International
And seek help through patience and prayer, and indeed, it is difficult except for the humbly submissive [to Allah ]
Indonesian
Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'
Alhamdulillaah, hari ini sudah memasuki hari ke 8 saya berusaha tekun memaknai ayat demi ayat Al Quran. Nah, hari ini, ada satu tema menarik yang dikemukakan oleh salah seorang blogger, mak Mugniar yang bertajuk :
Mengumbar Rahasia Pribadi Seseorang di Televisi dalam Siaran Langsung Adalah BULLY!
Ugh, apa hubungannya ya sama tema ayat hari ini? Ya, mbak Mugniar mengungkapkan rasa kecewanya dengan tayangan Cinta Kuya yang notabene masih kecil, namun sudah berani mengaduk kehidupan Raffi Ahmad dengan cara paksa!
Saya langsung twitwar deh, dengan orangtua Cinta Kuya yaitu Astrid Kuya dan Bos Uya Kuya. Sudah lama saya merasa keluarga ini, yaaa.. walopun ngartes dan ngaya tapi kadang tidak etis saat tayang di televisi.
Wih, kalo anak saya yang hobby copycat liat dan dia tiru-tiru dengan membully orang lain lalu menganggap itu lucu bagaimana?
Dan, tidak hanya itu ternyata, prens.. ada kartunis yang menggambarkan dengan tepat sekali apa yang terjadi dalam tayangan-tayangan televisi kita tercinta akhir-akhir ini. Yuk, kita simak..
Coba tengok tulisan-tulisan sang kartunis tersebut. Miris. Kita tidak butuh penjelasan adegan pukul-pukulan dengan stereofoam itu berbahaya atau tidak, kita butuh penjelasan : mengapa kalian melakukan hal bodoh tersebut!
Well, prens..
kata siapa hanya Yahudi yang mengobrak abrik tata cara beragama kita? Justru .. kita sendiri loh, yang mengobrak abrik etika beragama kita secara tak langsung.. hiks..
Penyebabnya cuma satu :
Al-Qurãn tidak dijadikan imam baik itu dalam dakwah, dan.. selanjutnya – otomatis – dalam kehidupan.
Rasanya belum terlambat untuk kita menjadikan Al Quran sebagai pedoman, walaupun jalannya terjal sekalipun. Jadikan hidup kita dihiasi keindahan ayat-ayat Al Quran, dan kalian akan menemukan jawab dalam setiap langkah kehidupan... Wallahualaam.
----------------------------------------------------------------------------- Tulisan ini disertakan dalam 1 Hari 1 Ayat
iya benar mbak,,,emang kita sendiri yang mengobrak-abriknya,,,
BalasHapusSalam kenal dari Surabaya,,
yuk silaturahmi ke blog saya juga,,,tweetysaya.blogspot.com
saya sudah berusaha buka front dengan menghujani twitternya, mak Dwi dam alhamdulillah dibalas, walopun balasannya tetap saja kurang berkenan di hati..
Hapussaya udah BW balik yaa :)
Postingan yang menohok hati, terima kasih sudah diingatkan.
BalasHapusMari jadikan Al Quran sebagai pedoman.
Terimakasih sudah mampir, mak Indah Juli.. Alhamdulillah berada dalam grup KEB - kita semua jadi saling mengingatkan yaa
BalasHapusWuih mantabs banget sis ..? memang betul fenomena baru2 ini banyak sekali tontonan yang tidak menjadi tuntunan.
BalasHapusIndustri tetap industri. Sy cm bisa ambil langkah seribu dr tayangan busuk mak.
BalasHapusTerimakasih Mak, curhatan saya diikutkan dalam postingan ini. Sy juga sudah ngetwit Uya dan memberikan link blog saya. Sy yakin dia dan istrinya mash punya hati nurani, Mudah2an mereka bisa memberikan tayangan yang lebih baik lagi untuk anaknya ...
BalasHapusfenomena yang sudah membudaya mas Ahmad Roqib,
BalasHapuskita sudah kesulitan membedakan mana yang 'memang benar' dan 'baik'
Tugas kita : tidak hanya mendiamkan saja
mbak Damarojat, sayang yang seperti ini 1 ; 1.000 but at least kita udah berusaha yaa
mak Niar,
BalasHapusalhamdulillah... saya juga udah di reply ama Astrid Kuya, jawabannya sih tidak memuaskan hanya
"Raffi Ahmad sudah setuju"
tapi saya yakin mereka akan bertindak lebih hati2 besok