SI PENYIHIR DAN MALAIKAT


Pedoman Sihir 1
Ramuan Keberanian

Resep:
Satu gelas keberanian
Tiga sendok semangat
Kemauan yang kuat, secukupnya
Satu sendok kecekatan

Catatan :
Kekuatan fisik sehari-hari itu penting.


7 Agustus 1999 pukul 07.00 bbwi

Drrriiiin.... driin...! 

Suara nyaring klakson membangunkanku dari lamunan. Mobil sedan yang kutumpangi memberi tanda pada dua pengendara sepeda motor berseragam putih abu-abu. Mereka asyik tertawa dan bercanda. Sebelah tangannya memegang sebuah telepon seluler. 

Tsk.. kudecakkan lidah. Seandainya saja pak Bimo, pengemudi sedan milik kantor ini tak cekatan, pasti salah satu sepeda motor itu sudah terjungkal di hadapanku!

Oh, sudah sampai rupanya. 

Aku melongokkan kepala sejauh mungkin, mencoba menterjemahkan bangunan abu-abu dengan pagar hitam tinggi menjulang di hadapanku. Tampak kokoh, dengan jendela-jendela raksasa bergaya moderen berwarna coklat. 

Hari ini, aku berjanji akan bertemu dengan calon klien, sepasang suami istri yang sudah berusia lanjut. Mereka akan menjalani medical check up. 

Kantor tempatku bekerja memberi kemudahan berupa service mengantar dan menjemput mereka, karena tertanggung akan menutup premi tahunan yang nilainya lumayan besar. 

Ya, profesiku saat itu sebagai agen asuransi jiwa freelance, membuat aku kadang harus menemui mereka di rumah masing-masing.  

Sekilas, kutengok kaca jendela, bayangan hitam di bawah mata tak dapat kusembunyikan. Semalam, aku pulang dari closing shift di restaurant tempatku bekerja sebagai Manager Store sesudah pukul 24.00. 

Pintu terkuak, dan seraut wajah perempuan berhijab muncul. Kutebak, beliau adalah si empunya rumah.

Aku berkenalan dan berbincang sejenak. 
Mereka sudah berpakaian rapi, siap kuantar ke Rumah Sakit. Di jalan menuju rumah sakit, kami berbincang hangat. 

Klienku ini menelepon perusahaan asuransi untuk bertanya tentang jaminan kesehatan -yang saat itu sedang ada promo- dan oleh operator yang bertugas kemudian diberikan kepadaku. Setelah mengetahui data standar, kami sepakat untuk bertemu sekalian menandatangani berkas.

Dengan sabar, kutemani suami istri ini menjalani serangkaian pemeriksaan. Setelah terbukti tak ada keluhan apa pun, usai medical check up, kami langsung ke bank dan si Bapak mentransfer sejumlah dana. Kuantar mereka dengan senyum termanis yang kumiliki. 

Kuhela napas lega, terbayang sejumlah uang sebagai pengganti lelah dan kurang tidurku hari itu. 

Aku bergegas kembali ke kantor, memberikan laporan. Aku terbiasa menyelesaikan pekerjaan pada hari itu juga. Selain memberikan kepuasan pada klien yang mempercayakan uang mereka, aku memang nyaris tak punya waktu. 


***
Pedoman Sihir 2
Ramuan Takdir

Resep:
Satu mangkuk takdir
Setengah sendok kemampuan untuk menilai
Dua butir keinginan untuk tidak melewatkan kesempatan
Bantuan dari malaikat, secukupnya
Sedikit kegigihan

Catatan :
Diperlukan mata yang awas agar bisa mengenali seorang penyihir


Sebagai tulang punggung keluarga, (ayahku meninggal begitu aku lulus kuliah), ibuku adalah seorang pekerja keras. 

Aku sendiri, mengikuti etos kerjanya. Selain bekerja di restauran cepat saji, menyambi jadi ilustrator kalender tahunan, aku juga membantu Ibu menjadi agen di sela waktu libur. 

Beruntung, aku bekerja dengan sistem shift. Kadang aku harus menemui calon klien di pagi atau malam hari. Tak ada waktu libur untukku. Praktis, setelah putus cinta dengan seorang pemuda pujaan hati, aku memilih menyibukkan diri, alih-alih mencari pasangan! 

Padahal usiaku -kata teman-teman- sudah memasuki UP (usia panik). Di atas 25 tahun, sudah selektif mencari pasangan hidup, bukan?

15 Agustus 1999 pukul 17.00 bbwi

Hari itu, berkas-berkas yang telah kuolah sudah jadi, termasuk milik pasangan suami istri tersebut. Oya, sebagai petugas asuransi, aku termasuk berprestasi. Tentu saja, itu berkat campur tangan Ibuku juga. 

Beliau adalah manager yang disiplin dan rapi. Kami berdua bisa melanglang buana karena mendapat beberapa penghargaan dan hadiah. Sepulang kerja aku mengganti kemeja seragam, menggantinya dengan busana casual. Siap mengantar polis asuransi ke rumah tersebut.

Berkutat dengan macet, tiba di sana, senja sudah menjelang. 

Saat kutelepon, mereka berencana pergi ke resepsi pernikahan ba'da magrib. Sementara, aku masih harus mengurus copy identitas. Diantar kendaraan kantor, aku dan si Ibu ke wartel. 

Usaha wartel dan fotokopi milik beliau hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah (saat itu, belum umum mengirim data melalui ponsel). 

Kuikuti si Ibu masuk, ia mempersilakanku menunggu sebentar, dan menghilang ke lantai dua. Aku berdiri canggung, mengamati sekitar. 

Mencari kursi untuk duduk dan menunggu. 

Saat itu, seorang pemuda mengajakku bicara. "Duduk di sini saja, mbak," sapanya ramah. 

Aku tersenyum berterimakasih. 

Dan.. sepersekian detik, mataku beradu dengan matanya yang besar dan tajam. Entah kenapa, hatiku mendadak berdegup kencang.

Si pemilik mata bersandar santai di dinding wartel. Tubuhnya jangkung dan posturnya atletis. Bisa kurasakan kepak sayap Cupido "bertugas" di sekitar kami. 

Baru kusadari, ia mengajakku berbicara. Aku gelagapan, tersipu menjawab dan memaki pikiranku yang mengembara entah ke mana!


***

Pedoman Sihir 3
Ramuan Kehangatan 

Fungsi : Mengisi kekosongan hatimu 

Resep:
Segalon kehangatan maksimal 
Satu setengah sendok kepercayaan rasa mint
Selembar daun rosemary penuh cinta 
Empat lembar kelopak mawar 
Mantra yang berbunyi
"Aku mencintaimu"

Catatan :
Ramuan resep ini bisa digunakan setiap saat, diminum kapan saja
karena penuh rasa cinta 


Bisa ditebak. Sejak saat itu, si pemilik mata besar menjadi bagian hidupku sehari-hari. 

Tak sampai hitungan tahun, tepat 1 bulan 15 hari kemudian, kedua klienku datang bersamanya. Meminangku di hadapan seluruh keluarga besarku. 

Di pengujung tahun, hubungan kami diresmikan. Rasanya, masih tak percaya akan anugerah dan berkah terindah dari Yang Maha Kuasa. Dari Sang Maha Pemilik Cinta. Buatku, ia adalah malaikat penyelamatku, sedangkan baginya, aku adalah si penyihir cinta...

Seandainya saja, kutahu jalan hidup seperti ini, tak hentinya aku akan bersyukur di setiap detik yang kumiliki. Di setiap hembusan napas yang terjadi. 

Sebagai manusia, aku memang sering tanpa sadar merasa beban menghimpitku sedemikian rupa. 

Tak usah disebutkan apa dan bagaimana, karena setiap manusia memiliki cobaannya sendiri-sendiri. 




Berkah terindah untukku

Tema giveaway sahabatku -si penyuka warna ungu- ini, sekali lagi menyadarkan bahwa hidup itu sendiri adalah berkah terindah

Kulangitkan sebaris doa untukmu, mbak Indah Nuria Savitri, agar di setiap helaan napasmu hanya bahagia yang tercipta, dan terimakasih mengijinkanku berbagi cerita. Oh, kutitipkan satu resep juga untuk kau coba.... 


Mantra Kunci 
(untuk membuka sebuah kekuatan sihir adalah cinta)

Dua kuntum bunga cineraria 
yang diliputi bahagia
Empat lembar daun sprengeri 
yang takkan pernah berubah 
Sejumput tanaman merambat alamanda
dalam cinta abadi
tiga kuntum yasmine

dan terakhir,
berkah dari sang penyihir untuk kalian yang saling mencinta
Happy blissful birthday

71 komentar

  1. huwaaa.... ceritanya menarik banget.... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihiii terimakasiiih Santi, ini kok mendadak sedang mellow yellow stabillooow *diketawain juri*

      Hapus
    2. *jurinya gak ketawa kok* *tapi ikut mellow* *lah?* xD

      Hapus
  2. Loveeee it mbaaaa... Dan taraaaaa... Sihir cinta membawa kita ke nirwanaaa ❤️❤️❤️❤️❤️ ;))

    Berkah terindah/Nya adalah cinta.. Yang diberikan lewat sosok-sosok orang yang luar biasa di sekitar kita. Alhamdulillaaah, Alhamdulillaaah, Alhamdulillaaah ya maaak ..

    Thanks for joining my #BlessfulAugust GA ;)... All the best dan semoga menang 😍😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaa... sang pemilik giveaway sudah berkunjung! Love this GA (and you) very much, yaaa

      Hapus
  3. *eeeaaaa critanya mengenang ehem...ehem :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahha.... pinginnya sih dibalut fiksi gituuuuh *drakor banget *

      Hapus
  4. Omaaa... aku sukaaaa.. tapi endingnya terlalu cepet, huhu -_-
    Bikin buku donk oma :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ituuu bacaaa... maksimal 1000 kataaa.. *trus lirik lirik bu jur Pungky dan Lidya* maacih yaaa istiiii

      Hapus
    2. *mindik mindik ngitungin jumlah kata*

      Hapus
  5. Waaah, kisahnya menghanyutkankuuu, dirimu ternyata multitalenta ya,. Perempuan kuat, hatinya selembut awan
    Apa kabarnya mba? aku selalu kepengin ketemu, engkau orang pertama yang sering kuganggu dengan in box, begitu aku jadi penduduk di tlatah Sunda ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbaaaak! Aku jadi ngerasa bersalah belom pernah kopdar denganmu.. terimakasih banyak apresiasi nya ... luv u

      Hapus
  6. Wahhh keluarga besar yg sangat kuimpikan,, puta putrinya byk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Putra putriku 4, banyak toh.. heheee ini juga langsung diikat, steril!

      Mungkin kalo gak diikat jadi kesebelasan!

      Hapus
  7. Indahnyaaaaaaaaaaaaaaaa. Saya sampe terharu membacanya, Mak
    Barakallahu. Semoga samara selalu.
    Moga menaang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mak Niaaarrr ... tersanjung banget aku diberi "aaa" segitu banyak!

      Apeulah aku ini mak, dibanding dirimu yang inspiratif terimakasih sekali lagi untuk doanya yaaa

      Hapus
  8. Iih mak neng,aku suka aku suka.... ceritamu kereeeen...


    Semoga menang semoga menang *bakar menyan buat bu Juri*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iiih Salllyyyyyyy aku padamu deeeeeh jadinyaaaa *peluk Sally*

      Hapus
  9. duh sang penyihir cinta... ceritamu sungguh sangat menyihirku, terbawa terbang bersama mantra yg bergemuruh memenuhi angkasa... weleh weleh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaai sang pemilik bunga lavender ungu,

      Kupinta satu kuntum untuk teman tidurku

      Agar bisa membawa ke alam mimpi bersua denganmu....

      Hapus
    2. Haaai sang pemilik bunga lavender ungu. Kupinta setangkai ya untuk temani tidurku,
      Membawaku pada mimpi tuk bertandang ke rumahmu.....

      Hapus
  10. Keren Mak tulisannya. Bikin meleleh.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah, lelehan perasaaan mu akan kubuatkan ramuan pengobat rindu yaaa

      Hapus
  11. Aku jadi termehek-mehek baca love story ini, co cweeet cetar membahana ini mak *sihirnya kenceeeng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku membuatnya sambil merapal mantra kok ....

      Hapus
  12. Ishhh mak tantiii.. Ceritanyaaa :D


    Smoga menang yah makkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tangkup tangan dan berdoa ah, soalnya mau pesan kue dan puding cintamu

      Hapus
  13. Cici...... Co cuiiiit. Semoga menang ya ngontesnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehem.... kamu ga bilang ini anti mainstream juga kan, seperti Dydie *kedip kedip merasa bersalah*

      Hapus
  14. Ini yang namanya, semua indah pada waktunya. I wish I can too...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keindahan itu ternyata terletak pada kesabaran juga ya makpon

      Hapus
  15. unik banget cara menceritakannya, keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah terimakasih.mbakeee aku.kunjungan balik juga yaaaa

      Hapus
  16. keren bangettt ceritanya...
    bikin buku maak..bikin bukuuu

    BalasHapus
  17. mak, tadi tuh aku ngebayangin ceritanya lho, dirimu pake topi hitam runcing (khas penyihir di film kartun) trus si malaikat cinta itu bercahaya putih dengan sepasang sayap dan lingkaran terang di atas kepala.. trus ketika penyihir melontarkan matra, malaikat mengepakkan sayapnya sehingga mental lah semua mantra jahat si penyihir, lalu si cupid datang, memanahkan parah asmaranya sehingga menembus hati eks-penyihir tadi dan terus menancap di hati malaikat sehingga mereka jatuh cinta.

    Aiii. aiii... aku jadi ber-fiksi ria dengan 'judul' posting mu maaakk... hihi...
    good luck ya mak, moga menaaangg :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaak !! Senangnya dijadiin inspirasi cerita! Kugambar ya nanti :)

      Hapus
  18. Kereeeennn binggoo tulisannya.. sampe aku follow blognya, hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampun, Arinta sumpah tersapu malu akuuuuh

      brb follow blogmu juga yaa #big hugs

      Hapus
  19. Tulisan mba bagus banget.. kereen mba.. mba tanti hebat deh bisa nulis sepanjang gitu..

    salam kenal mba tanti..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo, salam kenal juga Dine & Aisah yang cantiknya cetar membahana

      yaaahhahaaa... untuk "tulisan pribadi" pasti dikau juga bisa!

      Hapus
  20. Eh kirain fiksi lho... Mak Tanti ada bakat nulis fiksi jga nih kayaknya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haah? Seriuuuus?

      AKu suka fiksi tapi yang sedikit dark fantasy sebenernya mbak Leyla, agak agak mengangkat sisi gelapku *ditoyor*

      Hapus
  21. idem sama mak leyla kirain fiksi...nice love story

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tangkyuuuu.... (tang dari kayu) ^^

      Aku terinspirasi dengan para penulis Korea drama loh, coba aja buka buku-buku penulis itu. Ide-idenya amazing!

      Hapus
  22. Cieee, awal ketemu dengan sang suami nih ceritanya.

    BalasHapus
  23. huaaa kerennya... penyampaiannya menarik sekali :)

    BalasHapus
  24. Waaah, sayang saya ga ikutan GA ini, etapi kalau ikutan dirimu kesaing kan ya.. hahaha

    BalasHapus
  25. Ceritanya bagussssss...serasa baca cerpen ..padahal kisah nyata..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mbaaak

      Tersanjung deh daku mendapat pujian dari mu yang sudah hi class ^^ makasih ya udah mampir

      Hapus
  26. top markotop deh buat ceritanya, jadi pengen nulis cerita nih, eheheh

    BalasHapus
  27. ternyata mak tanti jago juga ya bikin cerpen nyata hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.. itu sejenis cerpen ya jadinya mak Lidya ^^

      Hapus
  28. Selalu suka dengan cara mbak Tanti bercerita :-*

    BalasHapus
  29. Tulisan yang indah, penuh makna, singkat tapi sungguh mengena!
    I love this beautiful writing style, Ci Tanti. Thanks sudah berbagi cerita. Kemasan apik khas seorang Tanti Amellia! My best wishes run for you and the whole family. Endless blessing for you, me and everyone reading this story. Aameen.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)